Pages

Tuesday, August 13, 2019

AS Tunda Tarif Baru ke China, Bursa Singapura Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka menguat pada perdagangan Rabu ini (14/8/2019) setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menunda pengenaan tarif masuk baru pada produk impor asal China.

Data perdagangan mencatat, Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,77% menjadi 3.170,85 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 18 mencatatkan kenaikan harga, 6 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kemarin (13/8/2019) waktu setempat Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa pihaknya akan menunda pengenaan bea masuk baru senilai 10% untuk berbagai produk lain Negeri Tiongkok menjadi 15 Desember 2019.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan akan mengenakan tarif baru sebesar 10% pada produk asal China senilai US$ 300 miliar yang akan efektif diberlakukan pada 1 September 2019.

"Kami melakukan ini [menunda pemberlakuan bea masuk] untuk mengantisipasi Hari Natal, berjaga-jaga kalau ada dampak ke konsumen. Jadi kami menundanya sehingga tidak mempengaruhi musim belanja Natal," kata Trump, seperti dikutip Reuters.

AS Tunda Tarif Baru ke China, Bursa Singapura MenguatFoto: Infografis/ Jejak Perang Dagang: Trump Memulai, Trump Mengakhiri/Aristya Rahadian Krisabella

Trump dikabarkan mengambil keputusan tersebut setelah mendapat laporan bahwa Kepala Perwakilan Dagang AS Robert 'Bob' Lighthizer melakukan pembicaraan via telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Menteri Perdagangan China Zhong Shan, dan Gubernur bank sentral China (PBoC) Yi Gang.
"Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan melalui telepon dua minggu lagi," sebut pernyataan tertulis kantor Perwakilan Dagang AS.

Terlebih lagi, beberapa produk juga akan dikecualikan dari bea masuk baru tersebut. Dalam pernyataan resminya, Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa keputusan untuk menghapus beberapa produk dilandasi oleh alasan "kesehatan, keselamatan, keamanan nasional, dan faktor lainnya," seperti diwartakan CNBC International.

Meredanya ketegangan perang dagang membantu mengangkat kekhawatiran pelaku pasar. Hal ini dikarenakan dengan ditundanya pengenaan bea masuk setidaknya permintaan produk dapat terjaga dan tidak akan menekan ekonomi AS dan China.

Pada hari ini tidak ada rilis data dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OVy0Au
via IFTTT

No comments:

Post a Comment