Pages

Thursday, September 5, 2019

Tunggu Data Cadev, IHSG Berpotensi Menguat di Akhir Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen perdagangan bursa saham domestik pada perdagangan akhir pekan ini diwarnai keluarnya arus modal asing. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi ditransaksikan melemah pada akhir pekan ini, Jumat (6/9/2019).

Sebelumnya, pada perdagangan Kamis kemarin (5/9/2019) indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat sebesar 0,59% ke level 6.306,8, menandai apresiasi selama 2 hari beruntun.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei melesat 2,12%, indeks Shanghai menguat 0,96%, indeks Straits Times naik 0,38%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,82%.


Dalam risetnya pagi ini, PT Valbury Sekuritas mencermati, Bank Dunia telah mengingatkan Indonesia akan potensi keluanya modal asing (capital outflow) di tengah perang dagang yang terus berlanjut antara AS dan Cina. Ancaman capital outflow semakin besar dan berpotensi meningkatkan suku bunga acuan serta menimbulkan depresiasi lebih dalam atas nilai tukar rupiah.

Sementara itu, menurut Bank Dunia, penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia baru mencapai US$ 22 miliar, sedangkan penanaman modal oleh Indonesia di luar negeri baru mencapai US$5 miliar dalam setiap tahun.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Valbury mengutip Bank Dunia, Indonesia membutuhkan capital inflow sebesar US$ 16 miliar dalam rangka menutup defisit. Kebutuhan aliran modal asing ini bisa lebih tinggi apabila benar-benar terjadi.

Beralih dari sana, sentimen pasar dari luar negeri bersumber dari pemerintah AS yang memberlakukan tarif impor pada baja struktural dari China dan Meksiko. Hal itu dilakukan setelah AS menyimpulkan bahwa produsen dari kedua negara tersebut telah menebar baja struktural buatan di pasar AS dengan harga di bawah nilai wajar. AS memberlakukan bea masuk hingga 141% terhadap baja struktural China dan hingga 31% pada baja struktural Meksiko.

"Katalis capital outflow di Indonesia dan sentimen perang dagang akan menekan laju IHSG pada perdagangan hari ini," tulis Valbury Sekuritas, Jumat (6/9/2019).

Valbury memproyeksikan, hari ini IHSG akan bergerak pada level support (batas bawah) 6.290/6.273/6.265 dan resistance (batas atas) 6.315/6.324/6.341.

Sementara itu, Direktur PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat, IHSG masih berpeluang menguat menjelang dirilisnya data cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia.

"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang, hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William Surya Wijaya.

Tim Riset CNBC Indonesia juga senada dengan William. Secara teknikal, IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang kembali ditutup menguat, pasalnya IHSG mulai terlihat bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari hari terakhir.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZTawAl
via IFTTT

No comments:

Post a Comment