Pages

Tuesday, October 8, 2019

AS-China Memanas Lagi, Straits Times Terperosok

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura terperosok pada pembukaan perdagangan hari ini (9/10/2019) setelah Washington memutuskan untuk menambah deretan perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam (blacklist).

Indeks Straits Times dibuka anjlok 0,41% ke level 3.097,96 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 4 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 21 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memasukkan 28 perusahaan asal China ke dalam 'Daftar Entitas alias Buku Hitam' yang akan membatasi transaksi dengan perusahaan asal Amerika. Pada awal tahun, perusahaan teknologi raksasa Negeri Tiongkok Huawei juga sebelumnya masuk dalam daftar tersebut, dilansir CNBC International.


Departemen Perdagangan AS (DoC) menegaskan langkah ini tidak terkait pembicaraan perang dagang kedua negara. Melainkan masalah lain, yakni pelanggaran HAM pemerintah pada kelompok minoritas Muslim China.

"Secara khusus, entitas ini telah terlibat dalam pelanggaran HAM dan pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye penindasan China, penahanan massal secara sewenang-wenang dan pengawasan dengan teknologi tinggi terhadap warga Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya," kata DoC.

Meskipun keputusan tersebut dikatakan tidak berkaitan dengan perang dagang, tetapi tentu saja hal ini akan membuat hubungan AS dan China semakin renggang. Terlebih tindakan ini diambil beberapa hari menjelang pertemuan dialog dagang level tinggi yang akan dilaksanakan pada 10-11 Oktober 2019.

Merespon tindakan Negeri Paman Sam, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya sangat mendesak AS untuk menjauh dari masalah-masalah domestik mereka.

"Kami sangat mendesak AS untuk segera berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab tentang masalah Xinjiang dan berhenti campur tangan atas urusan dalam negeri China, dan mengeluarkan entitas China yang relevan dari daftar entitas sesegera mungkin," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Negeri Tiongkok dikutip dari CNBC International.

"China juga akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi kepentingan China sendiri," tambahnya.

Melihat situasi yang memanas, tentu asa damai dagang kembali pudar dan ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar. Alhasil investor memilih mengambil sikap defensif dengan menarik dana mereka dari aset-aset beresiko, seperti pasar saham.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30ZQX5M
via IFTTT

No comments:

Post a Comment