Pages

Tuesday, October 8, 2019

IHSG Bakal Sulit Gerak Hari Ini, Tipis Harapan dari AS-China

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah setelah pada perdagangan awal pekan mengawali penurunan yang cukup lumayan, IHSG pada Selasa (8/10/2019) kemarin ditutup menguat sebesar 39 poin atau 0,65% ke level 6.039,6.

Untuk perdagangan hari ini Rabu (9/10/2019),Tim Riset CNBC Indonesiamemperkirakan IHSG akan kembali melemah secara terbatas. Rentang perdagangannya diperkirakan pada level 5.990 hingga 6.060.


Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama anjlok karena hubungan yang memanas jelang pertemuan tingkat tinggi di Washington akhir pekan ini. Indeks Dow Jones ditutup turun 1,19%, S&P 500 anjlok 1,56%, dan Nasdaq Composite amblas 1,67%.

South China Morning Post melaporkan China menurunkan harapannya menjelang negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat. Laporan tersebut mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He - akan memimpin delegasi perdagangan di Washington, dan dilaporkan belum menerima instruksi khusus dari Presiden Xi Jinping terkait penyelesaian perdagangan.


Kementerian Perdagangan China juga mendesak AS untuk menjauh dari masalah-masalah domestik negaranya, seperti diketahui AS telah memasukkan beberapa perusahaan Cina ke dalam daftar hitam karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.

Sedangkan AS bersiap menaikkan tarif untuk barang-barang Tiongkok senilai $ 250 miliar menjadi 30% dari 25% pada 15 Oktober. Presiden Donald Trump mengatakan, kenaikan tarif akan berlaku jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi perdagangan bilateral dengan China.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG kemarin ditopang sektor finansial dan sektor konsumer dengan penguatan masing-masing 0,92% dan 1,35%. Sebanyak 229 saham menguat dan 167 saham turun, sisanya 155 stagnan.

Secara teknikal, tekanan beli mulai muncul sehingga IHSG kemarin ditutup dengan membentuk pola bullish harami yang mengkonfirmasi akan sinyal kenaikan. Tapi, sinyal tersebut dapat dikategorikan kurang terlalu kuat melihat pelemahan pada perdagangan sebelumnya yang jauh lebih besar.

IHSG diperkirakan akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah terbatas, mengingat IHSG masih di bawah bayang-bayang tekanan karena bergerak di bawah rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2p1WXxu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment