Pages

Monday, October 7, 2019

Jerman Sudah Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia- Pesanan industri Jerman turun. Penurunan tersebut lebih rendah dari prediksi bulan Agustus karena lemahnya permintaan domestik.

Kementerian Ekonomi Jerman merilis kontrak pembelian barang 'Made in Germany' turun 0,6% di Agustus 2019, dibanding bulan sebelumnya. Data ini jauh dibanding survei ekonom yang dilakukan .Reuters misalnya, yang memperkirakan permintaan turun 0,3%.


Penurunan ini menandakan pelemahan permintaan berlangsung tahunan selama 15 tahun terakhir. Sedangkan permintaan barang modal melorot 1,6%.

"Ekonomi Jerman berada di tengah-tengah resesi. Data hari ini kembali membuatnya jelas. Pemerintah Jerman mungkin akan mendapat tekanan yang semakin besar untuk melepaskan kebijakan anggarannya yang ketat," kata Thomas Gitzel, Ekonom VP Bank Group, dikutip dari Reuters Senin (7/10/2019).

"Ekonomi Jerman kemungkinan sudah memasuki resesi. Permintaan produksi turun sejak Juli dan Agustus, disamping indikator lain yang menunjukkan sektor industri Jerman akan melemah terus," kata ekonom Bloomberg Niraj Shah.

Seperti diketahui, Jerman penguasa ekonomi Eropa, sudah mulai bersiap dengan risiko terburuk resesi. Kemungkinan bagi ekonomi Jerman untuk jatuh ke dalam resesi mencapai hampir 60%, menurut indeks bulanan yang oleh Macroeconomic Policy Institute (IMK).

Indeks yang dihasilkan oleh badan riset ekonomi swasta itu menyebut risiko resesi Jerman telah naik menjadi 59,4%, dari 43% pada Agustus. Ini adalah proyeksi risiko resesi tertinggi bagi ekonomi terbesar Eropa itu sejak musim dingin 2012/2013.

Oleh karenanya pemerintah Jerman diharapkan untuk memberikan stimulus ke dalam perekonomiannya. ECB bahkan meminta pemerintah Eropa turun tangan dengan dukungan fiskal karena stimulus moneter bukan obat yang mujarab lagi.

Resesi yang dialami Jerman tentunya akan berdampak buruk ke negara-negara lainnya di Benua Biru. Ketika sang raksasa sedang lesu, tentunya permintaan impor akan menjadi berkurang, ketika permintaan berkurang negara pengekspor ke Jerman akan turut mengalami pelambatan.

BERSAMBUNG KE HAL 2 >>> (sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2IwRW6U
via IFTTT

No comments:

Post a Comment