Pages

Monday, October 7, 2019

Tambang Emas RI di Papua Sampai Ciomas, Berapa Produksinya?

Jakarta, CNBC Indonesia- Perut bumi Indonesia memiliki cadangan emas terbukti yang menggunung. Mulai dari Sumatra sampai Papua, berikut adalah rangkumannya.

Tambang Freeport
Tambang paling besar sampai saat ini adalah milik PT Freeport Indonesia. Berdasarkan data 2018, Freeport memproduksi 6.065 ton konsentrat per hari.Jika dikonversikan, dalam sehari Freeport menambang 240 kilogram emas.


Tambang bawah tanah Freeport bisa menghasilkan 3 juta ton konsentrat per tahun. Dari sisi cadangan, ini akan terus ada hingga kontrak Freeport berakhir di 2041.

Amman Mineral
Dulu dikenal sebagai Newmont, kini telah berganti nama menjadi Amman Mineral. Produksi emas dari tambang batu hijau yang berada di Nusa Tenggara Barat ini bisa mencapai hingga 100 kilo Oz emas dan 197 juta pound tembaga setahun.

Saat ini, Amman sedang melakukan fase tujuh atau tahap terakhir untuk menambang di batu hijau.

Berdasarkan laporan PT Medco Energi Internasional Tbk, induk usaha Amman Minineral Nusat Tenggara, fase tujuh bisa menggenjot produksi 4,47 miliar pon tembaga dan 4,12 juta ounce emas pada akhir 2020 atau awal 2021.


Tambang Martabe
Tambang emas yang berada di Sumatera Utara ini berada di bawah PT United Tractors Tbk (UNTR) sejak Agustus lalu. Dengan akuisisi, UNTR resmi menjadi 95% pemilik saham PT Agincourt Resources yang mengelola tambang emas Martabe.

Produksi di tambang emas Martabe pada kisaran level 300 ribu-350 ribu ons/tahun. Direktur Keuangan United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan jumlah produksi di tambang tersebut stagnan selama dua tahun berturut-turut, sehingga perusahaan memproyeksikan produks di tahun depan masih akan sama.

Tambang Merdeka Cooper
PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) bisa dibilang pemain baru di bidang tambang mineral.

Corporate Secretary Merdeka Cooper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri, mengatakan untuk produksi emas tahun ini target produksinya 180.000 Oz [ounce] sampai 200.000 Oz, "Sedangkan di kuartal I 2019 ini realisasinya sudah mencapai 600.000 Oz," jelasnya.

Produksi emas ini juga naik dari realisasi produksi perusahaan sepanjang 2018 yang sebesar 167.506 Oz. Peningkatan produksi ini didukung dengan adanya peningkatan produksi pada lapisan oksida di tambang Tujuh Bukit dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton.

Tambang Renuka
PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) mulai Juni 2019 memproduksi emas dalam bentuk ore. Target produksi emas perusahaan diharapkan bisa mencapai 185 ribu troy ons per tahun dan memperbaiki kinerja keuangannya.

PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) mulai Juni 2019 memproduksi emas dalam bentuk ore. Target produksi emas perusahaan diharapkan bisa mencapai 185 ribu troy ons per tahun dan memperbaiki kinerja keuangannya.


Antam
Hingga Desember 2018, Aneka Tambang memiliki cadangan emas seberat 19 ton dan sumber daya emas setara dengan 42 ton dari tambang yang berada di Pongkor, Jawa Barat. Pada tahun ini, mereka menargetkan volume produksi sebanyak 2 ton emas.
Tambang BRMS
Terbaru, anak usaha Group Bakrie baru saja mengumumkan soal rencana produksi tambang emas mereka tambang Poboya, yang berada di Palu, Sulawesi.

Tepatnya digarap oleh PT Bumi Resources Minerals (BRMS), yang 36% sahamnya dipegang oleh PT Bumi Resources (BUMI).

"Proyek tambang emas tersebut memiliki jumlah cadangan sekitar 3,9 juta ton bijih dan jumlah sumber daya sekitar 7,9 juta ton bijih," ujar CEO dan Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata, dalam keterangan tertulisnya, Senin (07/10/2019).

Untuk diketahui, menurut hitungan BRMS tiap ton ore yang ditambang berpotensi hasilkan 4,3 gram emas murni.

Proyek tambang emas Poboya di Palu yang dioperasikan oleh BRMS diharapkan dapat memulai uji coba produksinya di kuartal ke IV-2019. Produksi di tahun pertama diestimasikan 100.000 ton bijih. Level produksi tersebut diharapkan dapat naik menjadi 180.000 ton bijih di tahun kedua.

(gus/gus)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30Tpx1e
via IFTTT

No comments:

Post a Comment