Pages

Thursday, October 10, 2019

Top! Nego Perang Dagang Bakal Deal, Trump Temui Wakil China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kali ini sepertinya serius ingin menyelesaikan ketegangan perdagangan yang terjadi antara negara itu dan China. Bahkan, ia mengaku bakal terjun langsung dalam perundingan yang tengah terjadi di Washington.

Ini ditegaskannya lewat akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump. Bahkan, ia mengaku akan bertemu langsung Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Jumat (11/10/2019).


"Hari besar negosiasi dengan China. Mereka ingin membuat kesepakatan, apakah saya juga? Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri besok di Gedung Putih," katanya sebagaimana dikutip dari CNBC International.

Sebelumnya, AS dan China sudah mulai bernegosiasi sejak Kamis (10/10/2019). Komentar ini kontras dengan laporan South China Morning Post yang pesimis dengan negosiasi yang terjadi.

Bahkan dari sumber SCMP, pertemuan pertama yang dilakukan di awal Oktober dinyatakan mengalami kebuntutan. Bahkan ditegaskan sumber itu, Wakil PM Liu bakal mempersingkat waktu kunjungan.

Akibat komentar Trump ini, bursa AS Wall Street menguat. Bursa berjangka pun menguat karena optimis akan kelanjutan negosiasi kedua negara.

Ketegangan sempat naik antara AS dan China awal minggu ini. Pasalnya AS membuat daftar hitam (blacklist) 28 entitas China karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis Muslim di Xinniang.

Sejumlah perusahaan teknologi China terkena imbasnya. Blacklist bisa membuat perizinan makin sulit dan bisa mempengaruhi produksi.

AS pun membatasi visa bagi para pejabat China. China pun dikabarkan tengah menggodok serangan balasan.

Rabu (9/9/2010), China dikabarkan membatasi visa kunjungan AS. Ini dilakukan terutama bagi warga AS yag terafiliasi dengan FBI, CIA, dan LSM AS yang anti-China.

Mereka diduga menjadi provokator Hong Kong. Sebagaimana diketahui Hong Kong kini terbelit masalah karena demo yang tak kunjung berakhir.

Sementara itu, ketegangan AS-China sudah terjadi 15 bulan terakhir. Jika kesepatan gagal, Oktober ini China akan kembali mendapat tekanan dari AS dengan kenaikan tarif 30% dari sebelumnya 25%.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/326KcjP
via IFTTT

No comments:

Post a Comment