Pages

Sunday, November 10, 2019

IHSG Beri Sinyal Menguat, Didukung dari Dalam dan Luar

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (11/11/2019) terangkat berkat data dari dalam negeri yang positif, sehingga IHSG pada akhir pekan lalu ditutup dengan kenaikan 12 poin atau menguat 0,2% ke level 6.177.

Data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada membuat IHSG menguat. Meski NPI kuartal III-2019 mencatatkan defisit US$ 46 juta, tetapi angka tersebut jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang tekor nyaris US$ 2 miliar.

Transaksi berjalan (current) masih membukukan defisit US$ 7,66 miliar atau 2,66% dari Produk Domestik Bruto (PDB), defisit tersebut juga membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang minus US$ 8,15 miliar (2,93% PDB).


Sementara sentimen yang berpotensi secara positif mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini ialah dari global, khususnya dari bursa saham Amerika Serikat (AS).

Tiga indeks utama akhir pekan lalu ditutup rata-rata menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,22%, indeks S&P 500 positif 0,85%, dan Nasdaq terangkat 1,16%.

Sentimen kenaikan Wall Street didorong rilis pendapatan perusahaan yang listing di bursa Wall Street yang secara umum mengalahkan ekspektasi para analis. Dari 452 emiten pada indeks S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya, 74% telah mengumumkan hasil yang lebih baik, menurut data yang dihimpun FactSet.

Untuk perdagangan saham hari Senin (11/11/2019) ini di bursa,Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan berada pada level 6.140 hingga 6.220.

Secara teknikal, IHSG masih tertekan dalam jangka pendek yang tercermin dari posisinya yang masih bergerak di bawah rata-ratanya dalam lima hari terakhir (Exponential Moving Average/EMA5), yang dicitrakan garis melintang berwarna ungu.

Potensi penguatan  masih ada, terbentuknya pola bullish harami menjadi harapan akan penguatan IHSG hari ini. Selain itu, IHSG kemarin ditutup pada level tertingginya yang menandakan tekanan beli yang masih mendominasi.

Sumber: Refinitiv


TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/34NBMPd
via IFTTT

No comments:

Post a Comment