Hingga pukul 09.55 WIB harga saham Bank Mandiri turun 1,88% ke level Rp 7.825/saham. Volume perdagangan mencapai 17,92 juta saham senilai Rp 141,07 miliar.
Di pasar regular investor asing tercatat membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 73,28 miliar.
Kemarin Bank Mandiri mengumumkan pada paruh pertama 2019 tumbuh 11,1% menjadi Rp 13,5 triliun. Perseroan juga menyampaikan kualitas kredit yang semakin membaik dengan tingkal non performing loan (NPL ) gross 2,59% turun 54 bps (basis poin) dari tahun lalu.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan pencapaian laba bersih Bank Mandiri dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85% secara tahunan menjadi Rp 44,5 triliun.
"Selain itu, penurunan biaya CKPN [cadangan kerugian penurunan nilai] sebesar 21,28% serta diiringi dengan perbaikan kualitas kredit dan pengendalian biaya operasional yang berhasil kami tekan hingga tumbuh terkendali di single digit," katanya.
Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan kredit 9,5% YoY menjadi Rp 835 triliun. Sementara deposit tumbuh sebesar 5,0% YoY ke level Rp 843 triliun.
Namun, di sisi lain, terjadi penurunan provisi sebesar 15 % YoY ke level Rp 3,4 triliun. Demikian pula dengan net interest margin (NIM) turun sebesar 14 bps YoY ke level 5,58 % dibandingkan 5,74 % pada periode yang sama 2018.
Menurut riset Trimegah Sekuritas yang terbit hari ini, secara keseluruhan kinerja Bank Mandiri sudah sesuai ekspektasi.
"Secara keseluruhan, ini adalah hasil in-line karena kami telah mengantisipasi pertumbuhan laba bersih dua digit YoY. Selain itu, manajemen risiko BMRI bekerja sangat baik, tercermin dari peningkatan rasio NPL dan SML [rasio kredit dalam perhatian khusus atau special mention loan], CoC [cost of credit], dan rasio cakupan pada semeter I-2019," tulis riset Trimegah.
Simak kinerja Bank Mandiri di semester 2.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Y7XQoi
via IFTTT
No comments:
Post a Comment