Pages

Wednesday, July 17, 2019

Setelah TRIO dan ERAA, kini Giliran Saham GLOB Melejit 21%

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dua saham emiten perdagangan ponsel digerakkan pasar dalam beberapa hari terakhir yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), kini giliran saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) mulai liar.

Data perdagangan pada sesi I, Kamis ini (18/7/2019), harga saham GLOB melesat 22,66% pada pukul 09.34 WIB di level Rp 498/saham dengan nilai transaksi Rp 176,43 juta dengan volume perdagangan 363.000 saham. Tak ada investor asing masuk hari ini, hanya investor domestik yang masuk.

Dalam 6 hari perdagangan terakhir di BEI, saham GLOB sudah naik 40% dan secara year to date atau tahun berjalan, saham GLOB melesat 54%.



Adapun saham ERAA hanya naik 1,25% di level Rp 2.010/saham, sementara saham TRIO dihentikan sementara atau suspensi oleh BEI akibat harga sahamnya yang tidak karuan digerakkan oleh pasar. Suspensi dilakukan mulai 17 Juli lalu setelah sehari sebelumnya yakni 16 Juli dibuka dari suspensi pertama kali yakni pada Senin 15 Juli.

Adapun GLOB juga sebelumnya masuk dalam daftar 24 emiten atau perusahaan tercatat di BEI yang akan mendapat sanksi dari otoritas bursa karena belum menyampaikan laporan keuangan.

Dalam sebulan terakhir, saham-saham penjual ponsel meroket. GLOB melesat 56%, 

TRIO sudah meroket 752%, dan ERAA melejit 44%. Penguatan saham-saham emiten ponsel ini diduga karena langkah pemerintah membuat regulasi tentang IMEI untuk ponsel-ponsel yang beredar di Indonesia, terutama ponsel ilegal.

Rencana pemerintah menerapkan aturan verifikasi dan nomor identitas asli ponsel melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI) ini mampu mengangkat saham-saham penjualan ponsel. Rencananya regulasi ini akan diterapkan pada 19 Agustus 2019. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan regulasi IMEI bertujuan untuk melindungi konsumen selain melindungi industri ponsel dalam negeri.  Bahkan pengguna bisa menyerahkan kode IMEI kepada kepolisian untuk diidentifikasi dan menindaklanjuti kasus pencurian berdasarkan pelacakan terhadap kode IMEI.

Dari sisi kinerja, pendapatan GLOB pada kuartal I-2019 amblas hingga menjadi Rp 57,93 miliar dari periode yang sama 2018 yakni Rp 160,97 miliar. Perseroan juga masih menderita rugi bersih Rp 6,46 miliar kendati berkurang dari rugi bersih kuartal I-2018 yakni rugi Rp 11,91 miliar.

Simak ulasan IMEI dan saham emiten ponsel.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O2m9jv
via IFTTT

No comments:

Post a Comment