Pages

Friday, September 6, 2019

Main Bola Kalah 2-3, RI vs Malaysia di Ekonomi Bagaimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Kamis pekan ini, catatan kelam kembali ditorehkan dalam sejarah sepakbola nasional. Tim nasional Indonesia berlaga menghadapi tim nasional Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno di babak pra-kualifikasi Piala Dunia 2022. Dalam pertandingan ini, Indonesia boleh dibilang menelan dua kekalahan.

Pertama, Indonesia kalah betulan dari sisi olahraga karena papan skor kala peluit panjang dibunyikan berada di angka 2-3. Tim Garuda kalah skor, dan ini adalah kekalahan yang hakiki.

Kekalahan kedua, suporter Indonesia berbuat ulah yang sama sekali tidak bisa dibenarkan. Mulai dari membuat koreografi tulisan yang tidak pantas hingga menyerang pendukung Harimau Malaya.

Insiden ini membuat Negeri Jiran sangat kecewa. Bahkan Malaysia sampai berencana melayangkan protes resmi kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Konfederasii Sepakbola Asia (AFC).

"Tidak ada tempat dalam sukan bola sepak untuk gejala hooliganisme dan gangsterisme dan oleh itu, kami telah membuat keputusan untuk mengambil tindakan dan sedang mengumpul bukti kukuh bagi melaporkan kejadian semalam kepada Persekutuan Persatuan Bola Sepak Antarabangsa (FIFA) dan Konfederasi Bola Sepak Asia (AFC)," demikian sebut keterangan tertulis Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM).

Jika Indonesia terbukti bersalah (sepertinya memang mustahil dibantah), maka sanksi FIFA tinggal menunggu waktu. Indonesia bisa dijerat pasal 58 FIFA Disciplinary Code tentang diskriminasi. Berikut gambaran pelanggaran dan sanksi yang mungkin dikenakan:

Main Bola Kalah 2-3, RI vs Malaysia di Ekonomi Bagaimana?FIFA

Tidak hanya pasal 58, Indonesia juga berpotensi melanggar pasar 67 yang berbunyi sebagai berikut:
Main Bola Kalah 2-3, RI vs Malaysia di Ekonomi Bagaimana?Foto: FIFA

Jadi, sanksi yang bisa dikenakan kepada Indonesia bisa berupa denda, pertandingan tanpa penonton, sampai diskualifikasi dari kompetisi. Kalau sampai Indonesia kena diskualifikasi, maka ucapkan selamat tinggal kepada Qatar 2022. Gagal lolos Piala Dunia karena kekalahan di pertandingan sepertinya lebih terhormat ketimbang 'diusir' seperti itu.

Di sepakbola Indonesia boleh kalah dari Malaysia. Bagaimana dengan kinerja ekonomi? Apakah Indonesia kalah lagi?

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2HSLBm9
via IFTTT

No comments:

Post a Comment