Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan seiring stimulus ekonomi dari Bank Sentral beberapa negara mengangkat kekhawatiran akan ancaman resesi ekonomi.
Belum lagi asa damai dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang membuncah dari pertemuan level deputi pekan ini.
Hari ini (20/9/2019), indeks Straits Times dibuka naik 0,28% ke level 3.167,76 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 16 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 9 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Pelonggaran moneter yang diberikan oleh Bank Sentral AS pekan ini dan Bank Sentral Eropa pekan lalu menjadi katalis positif bagi pelaku pasar. Selain itu, data ekonomi AS terbaru juga mengurangi kecemasan terkait perlambatan ekonomi global.
Jumlah aplikasi tunjangan pengangguran tumbuh lebih rendah dari ekspektasi pasar dan penjualan rumah naik Agustus naik ke level tertinggi dalam 17 bulan, dilansir dari Reuters.
Lebih lanjut, dengan adanya stimulus ekonomi dan rilis data yang ciamik, investor mulai memproyeksi kemungkinan akselerasi pertumbuhan ekonomi global.
"Investor mulai mempertimbangkan kemungkinan kembalinya percepatan ekonomi global tahun depan. Bulan ini China telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung ekonomi, dan Bank Sentral AS dan Uni Eropa melonggarkan kebijakan," kata Nobuhiko Kuramochi, Kepala Strategi di Mizuho Sekuritas, dikutip dari Reuters.
Nobuhiko juga menambahkan ada harapan kesepakatan dagang sementara antara Beijing dan Washington karena Presiden AS Donald Trump perlu untuk memberikan jaminan penopang ekonomi tahun depan sebelum pemilihan.
Sebagai informasi, kemarin (19/9/2019) perwakilan dagang level deputi dari AS dan China melakukan pertemuan tatap muka guna mempersiapkan dialog dagang tingkat tinggi pada awal Oktober.
Pertemuan tersebut besar kemungkinan berfokus pada isu pertanian, termasuk permintaan Washington agar Beijing meningkatkan jumlah pembelian kedelai dan komoditas pertanian AS lainnya, dilansir dari Reuters.
Sesi negosiasi juga sepintas akan membahas perubahan terkait perlindungan atas hak kekayaan intelektual dan mengakhiri transfer paksa atas teknologi AS ke perusahaan-perusahaan China.
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa)from CNBC Indonesia https://ift.tt/30c8o6L
via IFTTT
No comments:
Post a Comment