
Pekan ini, rupiah menguat 0,21% terhadap dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan, rupiah menyentuh posisi terkuat sejak 24 September.
Dari dalam negeri, ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi gerak rupiah. Pertama adalah pada awal pekan kebutuhan valas korporasi masih tinggi karena jelang akhir kuartal III-2019. Biasanya jelang akhir kuartal akan ada pembayaran utang, dividen, dan sebagainya.
Kedua adalah gelombang demonstrasi yang masih terjadi. Apalagi ada momentum yang tepat yaitu hari terakhir masa bakti DPR 2014-2019 dan kemudian disusul oleh pelantikan DPR periode 2019-2024.
Bahkan pada awal pekan demonstrasi sempat berujung kericuhan di sejumlah lokasi. Sejumlah fasilitas umum seperti stasiun tidak bisa beroperasi, perjalanan kereta api ditidiadakan, dan beberapa gedung dirusak oleh massa. Situasi politik-sosial-keamanan yang sempat tidak kondusif ini tentu membuat investor tidak nyaman.
Baca: Sejak Ramai Demo, IHSG Anjlok 3% dan Rupiah Amblas Nyaris 2%!
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/33ajdUR
via IFTTT
No comments:
Post a Comment