Pages

Saturday, November 2, 2019

Anarkis! Pendemo Hong Kong Serang Kantor Berita Xinhua

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pendemo di Hong Kong mulai melakukan penyerangan terhadap sejumlah gedung perkantoran di kota tersebut pada Sabtu (2/11/2019). Salah satu gedung yang tak luput dari serangan adalah kantor berita resmi China, Xinhua.

Dilaporkan CNBC, gedung Xinhua terkena aksi vandalisme. Polisi pun telah berkali-kali menembakkan gas air mata kepada para pendemo.

"Praktek para perusuh 'hitam' sekali lagi menunjukkan bahwa upaya menghentikan kekerasan dan memulihkan ketertiban umum adalah tugas paling penting dan mendesak di Hong Kong saat ini," kata seorang juru bicara Xinhua dalam sebuah unggahan di laman Facebook, dilansir dari CNBC, Minggu (3/11/2019).


Dia juga menambahkan bahwa pintu depan kantor telah hancur dan terbakar. Pendemo juga melemparkan bom cat ke lobi.
Astaga! Pendemo Hong Kong Serang Kantor Berita XinhuaFoto: Bentrok Polisi dengan Pendemo pada Aksi Protes Anti-Pemerintah di Hong Kong, Minggu, 27 Oktober 2019 (REUTERS/Tyrone Siu)


Asosiasi Media Hong Kong juga mengutuk vandalisme di Xinhua, yang merupakan salah satu simbol utama kehadiran China di Hong Kong. Mereka menyerukan penghentian kekerasan dan mendesak polisi untuk menangani masalah ini dengan serius.

Tak hanya kantor berita, pendemo juga melakukan pengrusakan gerai Starbucks, yang dimiliki Maxim's Caterers. Gerai kopi ini sudah berkali-kali menjadi sasaran empuk pendemo setelah putri dari pendiri perusahaan asal Hong Kong ini mengutuk para pengunjuk rasa di dewan HAM PBB di Jenewa.

Sementara itu, sebagian besar demonstran lain juga melakukan aksi dengan damai, membuat crane kertas origami di Chater Garden, lapangan kriket di masa kolonial. Para aktivis kemudian mulai melemparkan bom bensin di jalan-jalan di luar, di depan markas HSBC dan Bank of China.


Para pengunjuk rasa kemudian membakar pintu-pintu masuk stasiun metro dan menyeret bilik telepon untuk mendirikan barikade.

Bentrokan ini berlanjut sampai malam ketika pendemo mundur ke daerah Causeway Bay dan menyeberang ke sisi Kowloon utara.

Polisi kembali merespons dengan gas air mata kepada para demo di pekan ke-22 aksi unjuk rasa ini.

Aksi yang tak kunjung usai ini disebabkan karena mereka marah atas adanya campur tangan pemerintah China dengan kebebasan Hong Kong, termasuk sistem hukumnya. Hal ini terjadi setelah kota administratif khusus China itu kembali ke pelukan Tiongkok dari Inggris pada tahun 1997. China menyangkal tuduhan itu.


Para aktivis banyak yang mengenakan topeng meski saat ini sudah dilarang. Mereka menggunakan gawang dari lapangan sepak bola untuk membangun barikade di dekat taman, tempat tradisional yang biasa digunakan untuk demonstrasi selama beberapa dekade. Tindakan mereka ditutupi oleh aktivis lain yang memegang payung.

"Orang-orang Hong Kong, tahan," teriak para pendemo. "Revolusi zaman kita."

Sejumlah pendemo juga menyanyikan lagu kebangsaan Inggris dan Amerika Serikat, mengibarkan bendera multi-nasional dan beberapa menyerukan kemerdekaan, memberi sinyal 'tantangan' kepada para pemimpin Partai Komunis di Beijing yang telah bersumpah untuk 'memberi sanksi siapa pun yang menggelar aksi unjuk rasa semacam itu.

Simak upaya China akhiri krisis Hong Kong

[Gambas:Video CNBC]

 

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/3274nNW
via IFTTT

No comments:

Post a Comment