Desa ini sebelumnya merupakan kampung kumuh yang akhirnya kembali ditata menjadi salah satu wisata di kota Busan. Desa ini terletak di lereng gunung yang cukup curam yang dikenal dengan sebutan "Machu Picchu-nya Busan"
"Ini adalah penataan kampung yang sebelumnya kumuh, kemudian dilakukan pengecatan, tetapi juga kegiatan pemberdayannya diisi," kata Jokowi, dikutip melalui keterangan resmi, Senin (25/11/2019).
Desa yang terletak di Distrik Saha ini memiliki rumah-rumah berwarna-warni, dinding yang beragam karya seni seperti mural, dan atap yang bertumpuk jika dilihat dari atas udara.
"Jadi misalnya di sini ada kafe, kita bisa minum kopi tapi murah. Kemudian juga ini makanan-makanan seperti ini. Tetapi memang dikemas dengan sangat bagus, diberikan brand, ya penyajiannya sangat baik, tapi murah, sangat murah," katanya.
Desa Gamcheon jyang uga dikenal dengan jalan-jalan dan lorong sempit, kini telah dipenuhi dengan toko suvernir, galeri seni, dan tempat makan di sepanjang jalannya. Penataan kampung ini, bagi Jokowi, bisa dijadikan inspirasi Indonesia.
"Ini saya kira bisa ditiru dengan modifikasi yang kita buat. Tetapi yang paling penting ada perbaikan kampung, diisi kegiatan, kemudian pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakatnya di angkat," kata Jokowi.
"Paling tidak ya, ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah kita, bagi kampung kita, bagi desa kita, bahwa dari yang sebelumnya kumuh, tidak tertata, kemudian bisa ditata," tegas Jokowi.
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2DbTZu3
via IFTTT
No comments:
Post a Comment