Pages

Sunday, November 3, 2019

Kookmin Kuasai Bukopin, Stanchart dan Astra Jual Saham Permata

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan posisi melemah 0,34% ke level 6.207,19 Jumat pekan kemarin. Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru melaju di zona hijau.

Indeks Shanghai naik 0,99%, indeks Hang Seng menguat 0,72%, dan indeks Kospi bertambah 0,8%. Meski demikian, indeks Nikkei turun 0,33% dan indeks Straits Times melemah 0,01%.


Untuk memulai pekan ini, berikut adalah beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.


1. Sedang Dimatangkan, Gojek Janji IPO di Indonesia


PT Karya Anak Bangsa, perusahaan teknologi yang dikenal sebagai GoJek Indonesia tengah mematangkan untuk pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Co-Chief Executive PT Karya Anak Bangsa, Andre Soelistyo mengaku pihaknya sudah menyiapkan rencana tersebut.


2. OJK Izinkan Kookmin Kuasai Saham Bukopin Sampai 40%


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa Kookmin Bank asal Korea berminat untuk menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Bukopin Tbk. Peluang untuk memperbesar kepemilikan Kookmin di Bukopin terbuka pada rencana rights issue yang akan segera digelar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana mengatakan bahwa Kookmin sedang melakukan tawar menawar dengan pemegang saham eksisting. "(Kookmin) Dia mau jadi mayoritas," ujar Heru, Jumat (1/11/2019).


3. Banyak Peminat, OJK: Stanchart & Astra Mau Jual Saham Permata


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa banyak bank maupun investor yang mengincar PT Bank Permata Tbk. Otoritas pun menyatakan bahwa kedua pemegang saham pengendali berminat untuk melepas saham Bank Permata.


Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana. Menurutnya, investor yang berminat berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia.


4. Laba LPCK 9 Bulan Ambles 87%, Ada Apa Gerangan?


Emiten properti milik Grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) mengalami penurunan laba bersih yang signifikan mencapai 87,06% pada 9 bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu atau year on year (YoY).


Berdasarkan laporan keuangan LPCK, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok menjadi Rp 346,39 miliar, dari sebelumnya Rp 2,67 triliun. Penurunan laba bersih ini terjadi seiring dengan amblesnya pendapatan yang mencapai 42,39% menjadi Rp 1,06 triliun dari posisi sebelumnya Rp 1,84 triliun di akhir September 2018.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2C6u46A
via IFTTT

No comments:

Post a Comment