Pages

Monday, July 22, 2019

Ada Harapan dari AS-China, Bawa Straits Times Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka menguat tipis seiring dengan ekpektasi pelaku pasar akan perkembangan terbaru dari negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka melemah 0,09% ke level 3.360,18 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 18 mencatatkan kenaikan harga, 5 saham melemah, dan 7 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Sebelumnya investor sempat dibuat cemas akan tensi dagang Washington dan Beijing karena Presiden AS Donald Trump mengatakan masih ada jalan panjang sebelum kedua negara mencapai kata sepakat.


Trump bahkan mengingatkan Negeri Paman Sam masih dapat mengenakan tarif bea masuk tambahan atas produk impor asal China senilai US$ 325 miliar, jika tidak ada kata sepakat dengan Negeri Tiongkok.

Trump kecewa karena China masih belum memenuhi permintaannya untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.

"China juga semestinya membeli lebih banyak produk pertanian AS. Kita lihat saja," ujar Trump, seperti diwartakan Reuters.

Negeri Panda pun akhirnya menunjukkan itikad baik mereka. Media milik pemerintah China, Xinhua News Agency, mengabarkan bahwa perusahaan-perusahaan China tengah dalam proses untuk melakukan pembelian atas produk pertanian asal AS dalam jumlah besar, dilansir dalam Reuters.

Lebih lanjut, dari beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut, Xinhua juga mengabarkan perusahaan-perusahaan asal China telah mengajukan permintaan kepada eksportir AS.

Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut sedang dalam proses permohonan agar dibebaskan dari bea masuk tambahan yang sebelumnya harus mereka tanggung karena tensi dagang kedua negara, dikutip dari Reuters.

Tingginya harapan damai dagang antara kedua negara mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di pasar saham global, tidak terkecuali Singapura. Jika kesepkatan dapat dicapai, pelaku pasar di Negeri Singa akan lega karena selama ini Singapura sudah cukup tertekan dari perang dagang yang berlarut-larut.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis laju inflasi Singapura bulan Juni yang akan diumumkan pukul 12:00 WIB. Analis memproyeksi bahwa tingkat inflasi bulan lalu akan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini terliht dari hasil konsensus pasar dimana tingkat inflasi Juni tumbuh 0,7% secara tahunan, dari bulan Mei yang tumbuh 0,9% secara tahunan, dilansir Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30Q5Qru
via IFTTT

No comments:

Post a Comment