Untuk perdagangan hari ini Selasa (23/07/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas. Pergerakannya sedikit banyak dipengaruhi faktor luar serta domestik dalam negeri.
Dari Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama berakhir positif pada penutupan pagi tadi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,07%, S&P 500 terangkat 0,28%, dan Nasdaq Composite melesat 0,71.
Berdasarkan data dari FactSet yang dihimpun CNBC International, Lebih dari 15% emiten di S&P 500 sejauh ini, sebanyak 78,5% diantaranya melaporkan pendapatn yang lebih tinggi, dan 67% berhasil mencatat pendapatan lebih tinggi dari prediksi pelaku pasar.
Selain rilis laporan keuangan, pelaku pasar juga mencermati potensi pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan The Fed akhir bulan ini. Berdasarkan data FedWacth milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 77,5% suku bunga akan dipangkas 25 bps dan 22,5% suku bunga dipangkas 50 bps.
Dari dalam negeri, IHSG mengalami pelemahan akibat minimnya sentimen positif. Bahkan, ketegangan yang terjadi di timur tengah akibat Iran yang menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz, membuat bursa Asia serta dalam negeri bergerak ke zona merah.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak fluktuatif seiring terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle) pada perdagangan kemarin. Meski demikian belum ada tanda-tanda perubahan tren utama IHSG yang bergerak naik secara jangka menengah.
 Sumber: Refinitiv |
Adapun pergerakan hari ini diperkirakan tidak terlalu besar, ada potensi indeks bergerak pada rentang 6.400 hingga 6.460.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2y7a4yw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment