Mengutip CNBC International, Jumat (19/7/2019), ketika pengguna ingin mengambil foto akan muncul peringatan "Cloud Photo Processing: setiap foto yang dipilih untuk diedit akan diupload ke server kami untuk pemprosesan foto dan transformasi wajah." Pengguna juga bisa memilih untuk mengizinkan atau menolak.
Foto: Faceapp apk (CNBC)
|
Bila pengguna menolak maka pemprosesan akan terhenti. Konsekuensinya pengguna tidak bisa menggunakan FaceApp hingga menyetujui notifikasi tersebut.
Sebelumnya, FaceApp diserang masalah privasi. FaceApp dianggap tidak memiliki kebijakan privasi data yang jelas. Aplikasi ini mengumpulkan data dan mengakses foto pengguna, informasi lokasi, penggunaan data dan riwayat pencarian (browsing).
"Untuk membuat FaceApp benar-benar bekerja, Anda harus memberinya izin untuk mengakses semua foto-foto Anda. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira," tulis Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace di akun facebook miliknya, seperti dikutip CNBC Indonesia dari CBS, Kamis (18/7/2019).
CEO FaceApp Yaroslav Goncharov mengatakan FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan di cloud, terutama di Amazon Web Services dan Google Cloud. Pemerintah Rusia juga tidak memiliki akses apapun ke data pengguna.
"Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak waktu upload," tandasnya, sembari menambahkan tidak ada data user yang dikirimkan ke Rusia. "Kami juga tidak menjual atau membagikan data dengan pihak ketiga manapun," tambah Yaroslav.
Kepada The Washington Post, Yaroslav Goncharov juga mengatakan sebagian besar foto segera dihapus dari server dalam 48 jam, dan menyebut aplikasi itu tidak memanfaatkan foto pengguna untuk tujuan lain.
Simak video tentang FaceApp di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2M6LVAm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment