Pages

Sunday, July 21, 2019

KRAS dan Muamalat Rights Issue, Layanan Mandiri Normal Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir pekan lalu, bursa saham domestik ditutup menguat 0,83% ke level 6.456,54. IHSG menguat semenjak awal perdagangan lantaran sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.

Performa IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei melonjak 2%, indeks Shanghai melesat 0,79%, indeks Hang Seng melejit 1,07%, indeks Straits Times naik 0,48%, dan indeks Kospi bertambah 1,35%.

Sebelum perdagangan hari ini, Senin (22/7/2019) dibuka, ada baiknya kembali mencermati aksi dan peristiwa emiten sebagaimana dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:

1.Krakatau Steel Bakal Rights Issue di Kuartal IV-2019
Emiten produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), berencana menambah modal melalui mekanisme rights issue atau penerbitan saham baru dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada kuartal keempat tahun ini.

Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan, saat ini pihaknya sudah mengantongi izin dari Dewan Perwakilan Rakyat untuk menerbitkan HMETD sebesar 10% dari modal yang ditempatkan perseroan. Hanya saja, Silmy belum merinci, berapa target dana yang akan dihimpun dalam aksi korporasi tersebut.

Upaya ini, lanjut Silmy sejalan dengan upaya KRAS melakukan restrukturisasi utang dan memperbaiki kinerja perseroan.
"Fokus sekarang melakukan restrukturisasi utang dan bisnis, bagaimana kita mengoptimalisasi anak usaha. Paling cepat Kuartal IV tahun ini (rights issue)," kata Silmy Karim di Bursa Efek Indonesia, Jumat (19/7/2019).


2.Manoj Punjabi Raup Rp 173 M Jual Saham FILM, Cuan 150%
Direktur Utama PT MD Graha Utama, yang juga pemilik saham mayoritas PT MD Pictures Tbk (FILM), Manoj Dhamoo Punjabi, baru saja mendapat cuan dengan menjual sahamnya di MD Pictures.

Dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Manoj melaporkan telah menjual 247 juta unit saham FILM, atau sekitar 2,6% dari total jumlah saham yang tercatat.

Saham FILM yang dijual Manoj dilepas pada harga Rp 700/unit pada 9 Juli 2019. Artinya dari transaksi tersebut Manoj mendapatkan Rp 172,9 miliar.

3.IPO, Kencana Energi Tawarkan Rp 250-420/Saham
Perusahaan yang bergerak di bisnis pembangkit listrik, PT Kencana Energi Lestari Tbk menawarkan harga Rp saham perdana Rp 250 - Rp 420 per saham dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan menargetkan bisa tercatat di papan bursa pada 20 Agustus mendatang dengan kode saham KEEN.

Dalam agenda IPO ini, perusahaan ini akan melepas sebanyak sebanyak-banyaknya 977,68 juta saham biasa atau maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, perseroan membidik dana segar sebesar Rp 245 miliar hingga Rp 410 miliar.

4.Rogoh Rp 140 M, Indika Kuasai 100% Saham Multi Tambangjaya

PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi menggenggam 100% saham perusahaan pertambangan PT Multi Tambangjaya Utama seiring dengan rampungnya transaksi penjualan 2,62 juta saham (15%) oleh Prime Empire Investment Pte Ltd.

Perusahaan investasi asal Hong Kong itu resmi menjual 2,62% saham Multi Tambangjaya kepada anak usaha Indika Energy, Indika Capital Investments Pte. Ltd.

Dengan demikian, kepemilikan saham Multi Tambangjaya terdiri dari PT Indika Indonesia Resources sebesar 85% atau sebanyak 14,88 juta saham dan Indika Capital 15%. Keduanya anak usaha Indika Energy.



5.Saham Tower Bersama Ditransaksikan Rp 1 T di Pasar Nego

Transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) ditransaksikan di pasar negosiasi dalam jumlah jumbo hingga Jumat sore ini (19/7/2019), tepatnya Rp 1,07 triliun.

Dari catatan perdagangan online trading sebuah sekuritas hari ini, secara total besaran transaksi di pasar negosiasi tersebut melibatkan 269,05 juta saham perseroan dengan harga beragam, yaitu Rp 4.000-Rp 4.353/saham, jauh di bawah harga di pasar reguler Rp 4.360/saham atau terdiskon 0,16%-8,25%.

Transaksi difasilitasi oleh beberapa perusahaan pialang saham yaitu PT Macquarie Sekuritas Indonesia (broker saham berkode RX), PT J.P.Morgan Sekuritas Indonesia (BK), PT Mahakarya Artha Sekuritas (XL), dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS).

6.Right Issue Bank Muamalat Dipastikan Jalan Terus

Rencana Penawaran Umum Terbatas atau rights issue PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dipastikan jalan terus. Saat ini, aksi korporasi tersebut masih dalam proses.

"Dapat kami informasikan bahwa proses rights issue di Bank Muamalat tidak dapat dikatakan gagal karena sampai saat ini prosesnya masih tetap berjalan sebagaimana disetujui dalam RUPS," demikian disampaikan oleh Head of Corporate Affairs - Corporate Secretary, perusahaan, Hayunaji di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Hal tersebut disampaikan oleh manajemen Bank Muamalat untuk menanggapi berita CNBC Indonesia tentang rights issue Bank Muamalat tiga kali gagal dilaksanakan.


7.Saldo Bertambah dan Minus, Bank Mandiri Tegaskan Bukan Fraud!

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memastikan terjadi kesalahan pada sistem yang menyebabkan saldo nasabah berubah, jadi bukan terjadi fraud atau kecurangan.

Kesalahan ini lebih disebabkan oleh kegagalan sistem, karena memory defect atau cacat memori pada perangkat keras (hardware). Hal ini menyebabkan saldo nasabah tertukar sehingga ada yang bertambah dan ada yang berkurang.

Sejak Sabtu pagi, nasabah mengeluhkan rekening mereka berkurang secara dratis, bahkan ada yang bertambah. Bank Mandiri menyebut, 10 persen atau sekitar 1,5 juta nasabahnya terdampak insiden ini.

"Ada saldo yang bertambah dan berkurang ini bukti bukan fraud, karena kalau fraud kan biasanya berkurang," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan hafas, dalam konferensi pers Sabtu ini di Plaza Mandiri, Jakarta, (20/07/2019).

Pasca proses normalisasi saldo rekening nasabah, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memastikan seluruh layanan kembali beroperasi normal. Layanan tersebut meliputi mandiri online, internet banking, SMS banking, ATM dan EDC.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2JYkLsQ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment