Pages

Thursday, August 22, 2019

Asing Masuk Rp 61 T, OJK: Ini Momentum, Jangan Sia-siakan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pelaku pasar modal perlu bergerak lebih agresif agar bisa memanfaatkan kesempatan saat ini di tengah era pelonggaran kebijakan moneter dan ekonomi serta kecenderungan ekonomi global yang masih melemah.

"Di tengah dinamika ekonomi global, kecenderungan akan menurun, kita sudah mulai ke era pelonggaran ekonomi di mana saja, untuk itu ini momentum bagus pasar modal bergerak secara lebih agresif agar bisa memanfaatkan kesempatan ini," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (23/8/2019).


Dia menegaskan penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo 2019 adalah salah satu komitmen OJK dan SRO (self regulatory organization) yakni Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan Kustodian Sentral Efek Indonesia, untuk meningkatkan peran pasar modal. Peran ini termasuk di dalamnya upaya mengedukasi masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.

Hingga saat ini, secara year to date, kata Wimboh, pasar saham asing sudah net buy atau masuk mencapai Rp 61,1 triliun, sementara asing masuk di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 113 triliun.

"Ini menunjukkan momentum tidak boleh kita sia-siakan," tegasnya.

Di pasar modal secara year to date, penghimpunan dana sudah mencapai Rp 112,4 triliun, sementara ada 29 emiten baru. Adapun total dana pengelolaan perusahaan manajer investasi sudah mencapai Rp 805 triliun, naik 7,6%.

"Tentunya capaian tidak terlepas upaya bersama lembaga pemerintah, stakeholder, SRO, tidak boleh berpuas diri, kita mendorong perekonomian kita 5,3% dalam RAPBN, penghimpunan dana di pasar modal harus mencapai Rp 190 triliun di 2020," katanya.

"Pemerintah mulai mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru, agar yang ada kualitas lebih bagus, bisa serap tenaga kerja, berorientasi ekspor, dam mendorong turis."

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2NB5YIj
via IFTTT

No comments:

Post a Comment