Pages

Tuesday, August 6, 2019

Kinerja Wall Street tak Berefek, Bursa Tokyo Dibuka Melemah

Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa Tokyo dibuka melemah lagi pada perdagangan Rabu (7/8/2019). Padahal, Wall Street yang kerap menentukan arah gerak bursa di Asia, ditutup menguat meski negosiasi dagang AS-China masih belum menunjukkan kemajuan.

Dilansir AFP, Indeks Nikkei 225 melemah 0,32% atau 65,99 ke level 20.519,32. Sedangkan indeks Topix turun 0,30% atau 4,44 poin ke level 1.494,79 poin.

Kemarin, Wall Street rebound selepas melemah sehari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average ditutup 311,78 poin lebih tinggi ke level 26.029,52. Kemudian S&P 500 naik 1,3% menjadi 2.881,77, sedangkan Nasdaq Composite naik hampir 1,4% ke level 7.833,27.

Selain isu negosiasi dagang AS-China, hal lain yang jadi perhatian adalah potensi perang mata uang. Namun, kekhawatiran mereda setelah Bank Sentral China menetapkan titik referensi resmi yuan lebih kuat dari pada titik kunci, yaitu CNY 7/US$. Pengumuman itu menenangkan pasar valuta asing.

Meskipun naik pada Selasa, Wall Street tetap berada di wilayah negatif untuk bulan Agustus. Aksi jual telah dimulai minggu lalu ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru terhadap barang-barang China. Namun, reaksi pasar menjadi lebih negatif ketika otoritas China membiarkan yuan menembus ke level terendah terhadap dolar dalam lebih dari 10 tahun.


Departemen Keuangan menuduh China sebagai manipulator mata uang, sebuah langkah yang belum terlihat sejak pemerintahan Presiden AS Bill Clinton. Tudingan senada disampaikan Trump melalui Twitter.

Sebelumnya China juga mengkonfirmasi laporan bahwa Negeri Tirai Bambu menangguhkan pembelian produk pertanian AS. Perang dagang AS-China telah berlangsung sejak tahun lalu telah meredupkan sentimen dan prospek keuntungan perusahaan serta pertumbuhan ekonomi.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow mengatakan kepada CNBC International bahwa Trump masih terbuka untuk kesepakatan dagang antara AS dan China, yang akan mengarah pada fleksibilitas tarif.

"Kenyataannya adalah kami ingin bernegosiasi," kata Larry Kudlow saat wawancara. "Kami berencana untuk meminta tim negosiator China datang ke sini pada September. Segala sesuatu dapat berubah sehubungan dengan tarif," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OHbj2F
via IFTTT

No comments:

Post a Comment