Pages

Thursday, August 15, 2019

Kondisi Global Membaik, IHSG Akhir Pekan Siap Menghijau Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin Kamis (15/08/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami pelemahan dengan koreksi 0,16% di level 6.257. Pelemahan tersebut karena kondisi global yang cenderung negatif sehingga menyeret IHSG ke zona merah sepanjang hari.

Untuk perdagangan hari ini Jumat (16/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak berbalik menguat. Adapun rentang perdagangannya diperkirakan berada pada level 6.250 hingga 6.325.

Dari bursa saham yang berada di Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama ditutup secara variatif atau lebih baik dari penurunan sangat dalam yang terjadi pada hari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,39%, S&P 500 menguat 0,25%, tetapi Nasdaq Composite melemah tipis hanya 0,09%.


Investor di Wall Street merasa lega setelah inversi yield obligasi pemerintah AS bertenor 2 dan 10 tahun sudah tidak terjadi lagi. Yield obligasi tenor 2 tahun berada pada angka 1,4734% sementara yang 10 tahun tercatat 1,5017%.

Selain itu, rilis data penjualan ritel AS untuk bulan Juli mengalami kenaikan sebesar 0,7% month-on-month (MoM), jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami penurunan 0,3% MoM, dan menrupakan yang tertinggi sejak Maret.

Dari dalam negeri, pelaku pasar dalam negeri sempat dag-dig-dug menantikan rilis data ekspor-impor dari Badan Pusat Statistik (BPS). Akhirnya, BPS mengumumkan data tersebut tepat pukul 11:00 WIB dengan hasil ekspor Indonesia bulan Juli turun 5,12% secara tahunan (year-on-year/YoY), impor turun 15,21% YoY, dan neraca dagang mengalami defisit senilai US$ 63,5 juta.


Angka tersebut sejatinya lebih baik dibandingkan konsensus dari beberapa ekonom yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia yang memperkirakan ekspor pada Juli terkontraksi alias turun 11,59% year-on-year (YoY), impor negatif 19,38% YoY. Sementara neraca perdagangan diperkirakan defisit US$ 384,5 juta.

Hal ini berdampak positif bagi pergerakan IHSG yang berangsur-angsur menipiskan pelemahannya dari melemah 1,19% sebagai pelemahan terdalam, dan tersisa 0,16% pada akhir penutupan.

Secara teknikal, IHSG memberikan sinyal penguatan seiring terbentuknya pola lilin putih (white candle) pada grafik candlestick, potensi terjadi pembalikan arah dalam jangka pendek atau technical rebound pun kembali terbuka lebar.

IHSG secara posisi kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir, atau pada garis moving average/MA5 (garis berwarna hijau), yang dapat diartikan bahwa IHSG sedang bullish.

Sumber: Refinitiv
Secara momentum, penguatan IHSG cukup mengkinkan karena berada pada wilayah netral dan cukup jauh dari level jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang mengukur fluktuasi pergerakan pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]
(yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31Kw1AC
via IFTTT

No comments:

Post a Comment