Pages

Monday, August 5, 2019

Listrik Padam, ESDM: Tak Sekadar Maaf, tapi Beri Kompensasi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Listrik di wilayah Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah sudah kembali pulih dan normal setelah sempat mengalami pemadaman massal pada Minggu dan Senin (4-5 Agustus) akibat terganggunya transmisi 500 kilovolt (kv) di jalur Ungaran-Pemalang.

Tidak ada yang pernah bisa menyangka, bahwa di 2019, saat pembangkit listrik baru terus bertambah dan rasio elektrifikasi semakin membuncah, masih bisa terjadi musibah pemadaman listrik massal.

Ironisnya lagi, kejadian ini menimpa pulau Jawa dan DKI Jakarta. Kawasan yang berkali-kali ditegaskan oleh PT PLN (Persero) memiliki cadangan listrik berlimpah dan disokong dengan sistem kelistrikan yang handal. Namun tiba-tiba, pada Minggu siang hari semua kedigdayaan setrum yang pernah dijanjikan tersebut ternyata tak berarti-apa.

Dalam hitungan menit, pemadaman ini berdampak kepada dua sektor yang paling krusial dalam ekonomi; transportasi dan komunikasi.

Jakarta yang tengah bangga dengan infrastruktur transportasi mewahnya juga mesti menelan kecewa. MRT terpaksa berhenti beroperasi, bahkan harus mengevakuasi penumpang yang terjebak saat menempuh perjalanan dan berada di bawah tanah.

Hal serupa dialami oleh KRL Commuter Line yang mengandalkan listrik, ratusan perjalanan dibatalkan hingga malam hari.


Transportasi juga berantakan dengan rambu-rambu yang tak berfungsi di beberapa titik jalan raya, layanan moda transportasi online yang biasa jadi andalan ikut tak berdaya karena tak ada sinyal komunikasi.

Nah, ini juga yang tak biasa. Sudah padam listrik, mati juga akses komunikasi. Setidaknya tiga provider telekomunikasi besar seperti Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata mengaku terganggu layanannya akibat padam listrik. Jangankan untuk berselancar dengan jaringan internet, jaringan untuk telepon saja tak bisa.

Jawa Lumpuh
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, pihaknya telah mendorong PLN untuk segera melakukan tanggung jawab perusahaan.

"Tidak sekadar hanya minta maaf, tetapi juga [beri] sanksi dalam bentuk kompensasi," ujar Rida saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Rida menuturkan, pihaknya akan memastikan apakah PLN sudah menjalankan aturan yang sudah diterbitkan, termasuk pemberian kompensasi kepada pelanggan yang terdampak padam listrik.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya juga akan melakukan peninjauan regulasi, apakah yang saat ini sudah dilakukan dengan efektif atau meyakinkan PLN berbuat sesuai yang diharapkan. Apabila belum, maka regulasi ini akan diperkeras.

"Ini sesuai arahan pak Menteri ESDM (Ignasius Jonan) untuk berikan cambuk agar dapat meningkatkan pelayanan PLN," tambah Rida.

"Karena listrik sudah jadi kebutuhan mendasar. Padam begini, masyarakat dirugikan, maka kami tidak ingin ini terjadi lagi. Dari regulator akan improve aturan main yang akan dijalankan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pemadaman listrik tersebut, tidak terlepas dari tanggung jawab atau kewenangan siapa, terjadi di tataran operasional. Pihaknya pun telah mengirim inspektur ketenagalistrikan ke lokasi gangguan transmisi kemarin untuk mengecek dan mencari tahu apa yang terjadi.

"Bukan untuk menyalahkan siapa, tapi untuk mencegah agar tidak terulang," tutur Rida.

"Kalau ada yang tidak sesuai, itu kembali lagi ke tupoksi kami masing-masing, kalau menyangkut personil, itu sekali lagi bukan kami (ESDM) yang urus, itu melalui pihak yang mengangkat personil itu (Kementerian BUMN)," pungkasnya.

Ini penjelasan PLN soal padam listrik massal.

[Gambas:Video CNBC]
(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31hPZ5i
via IFTTT

No comments:

Post a Comment