Pages

Tuesday, August 6, 2019

Nilai Tukar Yuan Mulai Stabil, Straits Times Langsung Rebound

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura akhirnya rebound dari keterpurukan dalam seminggu belakangan setelah Bank Sentral China mengindikasikan keinginan mata uang Negeri Tirai Bambu diperdagangkan pada tingkat yang lebih tinggi.

Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat tipis 0,03% menjadi 3.171,57 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan kenaikan harga, 8 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pada Senin (5/8/2019) waktu setempat nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat menembus level CNY 7/US$ yang membuat kericuhan di pasar keuangan seluruh dunia dan menyebabkan Departemen Keuangan AS menuduh China sebagai manipulator mata uang.

Pasalnya, terakhir kali level itu ditembus adalah 11 tahun lalu, tepatnya saat krisis ekonomi global 2008, dilansir Reuters.

Kemarin (6/8/2019), People Bank of China (PBOC) atau Bank Sentral China dengan tegas menolak tuduhan dari Departemen Keuangan AS dengan mengatakan bahwa AS mengabaikan fakta dan membubuhkan China dengan label manipulator mata uang, dimana perilaku tersebut akan membahayakan yang lain dan negaranya sendiri, dilansir CNBC International.

PBOC pun bertindak dengan menetapkan nilai tengah kurs yuan sebesar CNY 6,9683/US$ dimana nilai ini lebih kuat dibandingkan estimasi yang dihimpun Reuters sebesar CNY 6,9736/US$.

Nilai tengah tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan pasar spot hari Senin (5/7/2019) sebesar CNY 7,0458/US$, yang merupakan tingkat terlemah sejak 2008.

"Ini adalah sinyal dari pihak China bahwa mereka ingin menjaga yuan tetap stabil dan meningkat. Tetapi itu juga menunjukkan seberapa cepat hal-hal dapat berubah," ujar Quincy Krosby, analis di Prudential Finansial di New Jersey, seperti dikutip dari Reuters.

Dengan stabilnya nilai tukar yuan, satu resiko perekonomian global dapat diredam. Hal ini menekan potensi perang mata uang yang sempat diramalkan oleh beberapa analis. Stabilnya yuan juga berdampak baik bagi Singapura karena harga produk Negeri Singa menjadi tidak terlalu mahal jika dibandingkan produk Negeri Tiongkok

Di lain pihak, faktor lainnya yang menyokong masuknya indeks Straits Times ke zona hijau adalah technical rebound. Hal ini dikarenakan dalam lima hari terakhir, bursa saham utama Singapura sudah terkoreksi cukup dalam, yakni mencapai 5,48%, sudah cukup murah.

Alhasil, investor mulai kembali melakukan aksi jual pada perdagangan hari ini.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data cadangan devisa Singapura bulan Juli pada pukul 16:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MP51eG
via IFTTT

No comments:

Post a Comment