Pages

Friday, August 9, 2019

Rogoh Rp 28 M, Keluarga Barki Beli Lagi Saham Harum Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Barki, melalui PT Karunia Bara Perkasa kembali memperbesar kepemilikan saham di emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan membeli 19.024.800 unit saham untuk tujuan investasi, pada periode 28 Juni hingga 8 Agustus lalu.

Harga pembelian saham HRUM ini dilakukan di level Rp 1.230/saham dan Rp 1.500/saham. Artinya dana yang digelontorkan dengan asumsi memakai harga tertinggi Rp 1.500/saham yakni sebesar Rp 28,54 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Stephanus E.D Sutantio, Direktur Karunia Bara Perkasa, mengatakan setelah transaksi tersebut atas tujuan investasi langsung tersebut, pemilikan Karunia atas HRUM meningkat menjadi 76,53% atau 2,07 miliar saham (2.069.084.200) dari sebelumnya 75,83% atau 2,05 miliar saham (2.050.059.400).


"Tujuan dari transaksi ini investasi, status kepemilikan langsung," katanya dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (10/8/2019).

Sebelumnya keluarga Barki juga membeli 16.268.600 saham HRUM pada periode 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2019. Pembelian saham saat itu dilakukan pada harga Rp 1.235/saham dan Rp 1.340/saham sehingga dana yang digelontorkan Karunia Bara mencapai sekitar Rp 21,79 miliar untuk tujuan investasi.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2019, pemegang saham Harum Energy adalah Karunia Bara Perkasa sebesar 75,79%, PT Bara Sejahtera Abadi 0,09%, Ray Antonio Gunara 0,01%, dan investor publik sebesar 24,11%.

Adapun saham dari Bara Sejahtera Abadi dan Karunia Bara Perkasa seluruhnya dimiliki oleh keluarga Barki, sebagaimana tertuang dalam prospektus Harum.

Kiki Barki dan Lawrence Barki merupakan pemegang saham Bara Sejahtrera dan Karunia Bara. Kiki adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, sementara Lawrence yang kelahiran tahun 1971 ini menjabat sebagai Komisaris Utama Harum Energy sejak tahun 2010.
Khusus untuk Karunia Bara yang didirikan pada 27 Februari 2006, pemegang sahamnya adalah Kiki Barki 50%, Lawrence 25% dan Steven Scott Barki 25%.

Pada perdagangan Jumat kemarin (9/8/2019), saham Harum diperdagangkan di level Rp 1.3655/saham atau minus 0,5% sejak awal tahun dengan kapitalisasi pasar Rp 3,69 triliun.

Selama 2018, Harum Energy mencatat laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 31,81 juta, turun dari laba US$45,27 juta di periode sama tahun sebelumnya.

Pendapatan naik menjadi US$336,71 juta dari US$325,59 juta dan kenaikan beban pokok menjadi US$235,23 juta dari US$213,71 juta membuat laba bruto turun menjadi US$101,48 juta dari laba bruto US$111,88 juta. Laba sebelum pajak tercatat sebesar US$48,19 juta turun dari laba sebelum pajak US$73,03 juta tahun sebelumnya.

Adapun pada semester I-2019, laba bersih Harum amblas 26% menjadi US$12,67 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 17,17 juta seiring dengan pendapatan yang juga melorot menjadi US$ 139,77 juta dari sebelumnya US$ 153,14 juta.

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YY3rhc
via IFTTT

No comments:

Post a Comment