Pages

Thursday, August 8, 2019

Rp100 Ribu/Hari, Upah Pertamina Buat Nelayan Karawang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nelayan di sekitar lokasi tumpahan minyak PHE ONWJ mendapat imbauan dari PT Pertamina (Persero) untuk tidak melaut. Padahal itu satu-satunya mata pencarian mereka.

Hal ini sempat disinggung dalam konferensi pers di kantor Pertamina, Jakarta, Kamis (8/7/2019). Lalu, apakah para nelayan mendapat kompensasi dari Pertamina sebagai ganti karena larangan tersebut?

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati mengklaim saat ini, saat larangan dikeluarkan, bukan musim menangkap ikan bagi nelayan. Agar pendapatan nelayan tetap ada, mereka diberdayakan sebagai relawan untuk membantu Pertamina menangani tumpahan minyak.

"Kompensasi masih pendataan karena ada pembentukan tim. Kami belum bisa share. Terkait dengan nelayan, saat ini memang bukan musim menangkap ikan. Kita mengarahkan mereka untuk mengangkat spill di laut," kata Meidawati.

Meski menjadi relawan, ada upah yang diberikan. Besarannya tergantung pada tugas yang diemban.

Kebanyakan dari mereka menjadi pengepul oil spill ke dalam karung. Meidawati mengatakan upah mengepul oil spill sebesar Rp 100.000 per hari dengan uang makan Rp 20.000.

"Rp 100.000per hari dengan uang makan Rp 20.000. Dari tonase itu, per 3 atau 5 kilo sebesar Rp20.000. Kemudian dari titik kumpul, kita naikkan ke truk (upahnya) Rp 100.000 per tonase ditambah uang makan," kata Meidawati.

Mengenai jumlah total seluruh nelayan yang terdampak, Meidawati mengatakan masih dalam pendataan. Pasalnya, sebaran nelayan tidak merata di sejumlah desa.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MRqpjE
via IFTTT

No comments:

Post a Comment