Beberapa wilayah yang bisa menjadi bagian dari Provinsi Bogor Raya adalah Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cianjur, Depok, Kota Bogor, Karawang, dan Subang.
Atas dasar wacana tersebut, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan komentarnya.
Kepada CNBC Indonesia yang dikutip Kamis (21/8/2019), Bang Pepen (Sapaan Akrab Rahmat Effendi) mengatakan Kota Bekasi sebenarnya bukan kota yang nantinya menjadi beban jika bergabung dengan Provinsi baru nantinya.
Foto: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (detikcom/Isal Mawardi)
|
Ia menjelaskan APBD Bekasi cukup besar dengan pendapatan yang mumpuni. Bahkan kemampuan fiskalnya mampu mensubsidi Jabar secara keseluruhan.
Namun Pepen menjelaskan, pada dasarnya lebih pas jika Bekasi bergabung dengan Jakarta dengan nama Jakarta Tenggara salah satu opsinya.
"Kenapa ke Jakarta, karena dari sejarah berdirinya dan budaya, kemudian bahasa juga sama persis dengan Jakarta," kata Pepen.
"Polisiinya sudah ke Polda Metro, Kodimnya juga ke Kodam Jaya," kata Pepen melanjutkan.
Sebelumnya, Pepen juga mengatakan sebagian besar warga Kota Bekasi setuju bukan ke Bogor Raya tapi ke Jakarta.
"Kalau dijajak pendapat pasti 60, 70, 80 persenlah pasti, karena DKI kan punya support yang luar biasa. Tapi kemarin saya baca di medsos, ya karena DKI mau menguasai (TPST) Bantargebang. Apa yang dikuasai? Orang di sana dia, TPA juga milik dia kok bukan punya kita, kecuali nggak ada yang dikuasai apalagi dalam satu kesatuan antardaerah, satu kesatuan nasional kan NKRI," ujar Pepen dilansir detikcom.
Selain itu, pria yang akrab disapa Pepen itu menyatakan ada beberapa keidentikan antara Kota Bekasi dan Jakarta. Selain dari sisi historis, Bekasi memiliki kultur yang mirip dengan Jakarta.
"Bogor mah gagas Provinsi Bogor Raya. Kita sampaikan Bekasi itu polisinya sudah ke Polda Metro Jaya, tentaranya ke Jayakarta. Administratif hirarkisnya. Saya kan delapan keturunan di Bekasi ya, dulu keresidenan Jatinegara itu, Jatinegara, Cilincing, Bekasi. Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil menjadi Jakarta. Tahun 50-an Bekasi itu keluar Jatinegara. Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil, kita dapat stadion. Nah sekarang kita tinggal hasil pemekaran kabupaten/kota tentunya punya historis budaya, sejarah," ujar Pepen.
(sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Z69vFj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment