"Dengan pertumbuhan ekonomi yang targetnya 5,3 persen, sektor keuangan punya kapasitas yang cukup untuk mendukung pembiayaan. Kita perkirakan pertumbuhan kredit 12 persen bisa kita lakukan," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Tak hanya itu, dengan RAPBN 2020 tersebut, dia memperkirakan pertumbuhan pasar modal bisa berada di kisaran Rp 190 triliun.
Dari sisi lain, dia berharap target yang dipatok oleh pemerintah akan mendorong sektor lain. Sehingga Indonesia bisa lebih memiliki daya saing.
"Bisa memberikan pertumbuhan berkualitas, memperluas lapangan kerja, Mendorong Produk ekspor. Sehingga mengurangi tekanan ke neraca pembangunan," kata dia lagi.
Sebagaimana diketahui, Jumat pekan lalu, di dalam RAPBN tahun 2020 yang tentunya disusun bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Jokowi mematok target pertumbuhan ekonomi di level 5,3%. Jika terealisasi, maka akan menandai laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2013.
Bagi yang belum tahu, pertumbuhan ekonomi dihitung dengan menghitung pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). PDB sendiri merupakan total barang dan jasa yang dihasilkan oleh Indonesia di dalam suatu periode tertentu.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2NbHEfD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment