Pages

Thursday, August 8, 2019

Tunggu Data CAD, ke Mana Arah IHSG Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 1,14% pada level 6.274 pada perdagangan Kamis kemarin (8/8/2019), menjadikan indeks mengalami penguatan dalam 2 hari perdagangan berturut-turut setelah sebelumnya amblas sejak Senin dan Selasa.

Pada perdagangan hari Jumat ini (09/08/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat dengan rentang level 6.250 hingga 6.350.

Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama tadi pagi berakhir dengan penguatan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,4%, S&P 500 melompat 1,9%, sementara Nasdaq Composite meroket 2,2%.


Pelaku pasar sempat takut akan terjadinya resesi ekonomi AS seiring dengan risiko eskalasi perang dagang AS-China yang kian membuncah. Kekhawatiran tersebut berkurang setelah China merilis data neraca dagang bulan Juli yang cukup gemilang serta data ketenagakerjaan AS juga cukup baik.

China membukukan kenaikan ekspor sebesar 3,3% YoY pada bulan Juli, angka tersebut jauh mengalahkan ekspektasi pelaku pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan ekspor China mengalami penurunan sebesar 2%.

Selain itu, rilis data ketenagakerjaan AS juga membantu meredakan kekhawatiran investor. Pasalnya, untuk minggu yang berakhir pada 3 Agustus 2019, angka klaim tunjangan pengangguran baru (initial claim) turun sebanyak 8.000 menjadi 209.000. Hal ini membuat kejutan di pasar karena konsensus Reuters memprediksi akan ada klaim sebesar 215.000 yang mana tidak berubah dari pekan sebelumnya.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel terkontraksi alias turun 1,8% year-on-year (YoY) pada Juni, laju terendah sejak Juli 2017 atau nyaris 2 tahun. Pada bulan Juli, BI memperkirakan penjualan ritel kembali naik dengan pertumbuhan 2,3% YoY.

Walau mengalami pertumbuhan, tetapi masih relatif lambat. Investor juga memilih untuk memasang mode wait and see karena masih menantikan rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2019 yang akan dirilis Jumat hari ini. Dalam komponen tersebut akan terlihat berapa defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Transaksi berjalan menjadi faktor penting dalam mendikte laju rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini cenderung lebih stabil.

Berbeda dengan pos transaksi finansial (komponen NPI lainnya) yang pergerakannya begitu fluktuatif karena berisikan aliran modal khususnya dari investasi portfolio atau yang biasa disebut hot money.

Secara teknikal IHSG menunjukkan tanda-tanda kenaikan dengan membentuk pola lilin putih (white candle) pada grafik berjenis candlestick.


Menebak Arah IHSG Jelang pengumuman Current Account RI Tw II Sumber: Refinitiv

Penguatan tersebut juga ditunjang posisi IHSG yang kembali bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Indikator teknikal yang bersifat momentum, yakni Relative Strength Index (RSI) menunjukkan IHSG sedang bullish, keluar dari level jenuh jualanya (oversold).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZIOfl3
via IFTTT

No comments:

Post a Comment