"Kalau usia 18 tahun ke atas cuma itu saja, dan nggak bekerja," kata Hanif.
Ia mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan persiapan untuk menggulirkan program ini siap Januari 2020. Beberapa hal memang belum diputuskan seperti nilai insentif atau gaji yang bisa diberikan kepada para peserta yang ditargetkan mencapai 2 juta orang.
Artinya besaran gaji yang akan diberikan untuk program pra kerja Jokowi masih belum final. Pemerintah memang masih sebatas memberikan rentang gaji antara Rp300-500 ribu per bulan selama 3 bulan.
Hanif mengatakan semua aspek pada program pra kerja masih akan dibahas, termasuk konsep implementasi masih akan dituntaskan. Termasuk biaya pelatihan, insentif bagi para peserta belum final.
"Kemarin (waktu rakor) sudah ada range-nya tapi keputusannya berapa masih akan dirapatkan lagi," katanya.
Namun, sejauh ini yang sudah hampir final adalah soal sektor-sektor yang akan masuk dalam program pra kerja. Rencananya akan ada 6 sektor prioritas yang akan disertakan pada program pra kerja, akan fokus pada sektor yang memang benar-benar dibutuhkan dunia kerja.
"Sehingga kita ini bukan melatih calon pengangguran, kita ini justru melatih anak-anak kita agar dia bekerja atau berwirausaha," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2020 beserta Nota Keuangannya. Salah satu program yang akan diusung adalah kartu Pra-Kerja 2020.
Jokowi mengatakan untuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak- anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan, Pemerintah pada tahun 2020 akan menginisiasi program kartu Pra-Kerja.
"Di mana mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat," ujar Jokowi di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). (hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2m7VRiF
via IFTTT
No comments:
Post a Comment