Pages

Wednesday, September 4, 2019

Saham TLKM dan ISAT Ambruk, FREN Meroket, Hari Ini Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia amblas pada perdagangan Rabu kemarin (4/9/2019). Penurunan harga ini terjadi seiring dengan aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan investor lokal dan asing saat merealisasikan keuntungan.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi sore, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ramai dijual asing hingga mencapai Rp 211,02 miliar di pasar reguler. Jika ditambah dengan aksi lego di pasar tunai dan negosiasi, asing melepas saham Telkom hingga mencapai Rp 212 miliar.

Saham Telkom pun amblas 1,38% di level Rp 4.290/saham dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 79,91 juta saham dan nilai transaksi Rp 339,44 miliar.


Dalam 5 hari perdagangan terakhir termasuk pekan lalu, saham Telkom masih minus 1,83% dan investor asing juga mencatatkan net sell Rp 198 miliar di semua pasar.

Berikutnya saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang juga ambruk 2,58% di level Rp 3.400/saham dengan volume perdagangan 4,13 juta saham senilai Rp 14,24 miliar.

Penurunan harga saham emiten milik Ooredoo ini terjadi setelah investor domestik banyak menarik cuan alias profit taking, mengingat asing justru masuk ke saham ISAT hingga Rp 1,41 miliar pada Rabu kemarin. Dalam 5 hari perdagangan terakhir, asing juga masih membukukan net buy Rp 10,98 miliar. Dalam 5 hari perdagangan terakhir, saham ISAT amblas 7%.


Satu saham lainnya yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL)) juga sempat terperosok di zona merah dan bergerak di level Rp 3.460/saham. Namun pada penutupan perdagangan kemarin sore, sahamnya ditutup stagnan Rp 3.500/saham, sama seperti level pembukaan di sesi pagi dan penutupan perdagangan Selasa sebelumnya.

Nilai transaksi saham EXCL sebesar Rp 45,39 miliar dan volume perdagangan 13,02 juta saham. Investor asing masuk hingga Rp 33,75 miliar dan dalam 5 hari perdagangan terakhir saham EXCL naik 5,11% dan asing masuk Rp 33,31 miliar pada periode tersebut.

Salah satu sentimen bagi EXCL kemarin ialah dampak positif perusahaan jika terjadi merger antara induk usahanya, Axiata Group Bhd Malaysia, dengan perusahaan telekomunikasi Norwegia, Telenor ASA.

Manajemen XL Axiata masih menunggu rencana merger tersebut dan belum bisa berkomentar banyak karena ranah pemegang saham.

"Sebetulnya ini rencana merger bukan di level korporasi kami [EXCL], tapi info lebih jelas ke shareholders [pemegang saham] kami. Tapi bisa saya share adalah due dilligence [uji tuntas] masih berjalan," kata Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini, dalam talkshow di CNBC Indonesia, Rabu (4/9/2019).

"Kedua pihak masih intensif supaya merger, sangat kuat [rencana ini]. Nantinya Grup Axiata juga akan punya partner global yang kuat, partner yang baru juga akan membawa teknologi dan experience. Juga banyak hal yang bisa kami pelajari dan kerjasamakan," kata Dian.

Sebelumnya Chief Executive Officer Axiata Group Jamaludin Ibrahim menyatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan dengan Telenor kemungkinan akan memakan waktu 3-6 bulan dengan target penyelesaian pada November mendatang.

Di luar tiga saham emiten telco ini, yang mengejutkan adalah saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) meroket sendirian hingga 18,64% di level Rp 140/saham.

Dalam 5 hari terakhir, saham FREN naik 10% karena diborong investor domestik, mengingat pada periode itu saham FREN dilepas asing Rp 11 miliar. Sehari kemarin, saham FREN dibeli asing hanya Rp 754 juta.

Lantas bagaimana dengan perdagangan Kamis ini?

XL dukung konsolidasi emiten telco.

[Gambas:Video CNBC]

 

(tas/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MUQEGI
via IFTTT

No comments:

Post a Comment