Pages

Sunday, October 20, 2019

BTN Tunda RUPSLB, WIKA Realty Mau IPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan bergerak di zona hijau pada perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (18/10/2019). Hingga berita ini diturunkan, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,09% ke level 6.186,44.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,43%, indeks Shanghai menguat 0,13%, indeks Hang Seng terkerek 0,13%, dan indeks Kospi bertambah 0,28%.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Senin (21/10/2019).

1.Dapat Surat Menteri BUMN, RUPSLB BTN Diundur Jadi 11 November

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang semestinya digelar pada Jumat 18 Oktober lalu akhirnya diundur hingga 11 November mendatang setelah mendapatkan arahan dari surat Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BBTN menegaskan bahwa penyelenggaraan RUPSLB diundur. 

"Namun sebagai tindak panjut surat Menteri BUMN [Rini Soemarno], maka penyelenggaraan RUPSLB akan dilaksanakan menjadi hari Senin tanggal 11 November 2019," tulis manajemen BBTN yang diwakili oleh Direktur BTN Budi Satire dan R Mahelan Prabantarikso dalam surat di BEI, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (20/10/2019).

Adapun mata acara pada RUPSLB yang akan digelar pada bulan depan itu tetap yakni perubahan susunan pengurus perseroan.

2.Sah! Jokowi Teken PP, Bio Farma Jadi Pengendali KAEF & INAF

Sah! Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma. Dengan demikian, Bio Farma akan mengontrol PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF).

Melansir dari laman Setkab, Sabtu (19/10), Presiden Jokowi meneken PP tersebut pada 15 Oktober 2019. Pertimbangannya ialah demi memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Bio Farma.

"Pemerintah memandang perlu menambah penyertaan modal ke dalam Perusahaan Perseroan(Persero) PT Bio Farma," tulis keterangan resmi Setkab, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (20/10/2019).

BERLANJUT KE HAL 2>>>>

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/35PFb1p
via IFTTT

No comments:

Post a Comment