Pages

Tuesday, October 1, 2019

Gegara Moody's, Awan Hitam Masih Selimuti IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik pada perdagangan Rabu ini (2/10/2019) rentan melanjutkan tren pelemahan sejalan dengan minimnya sejumlah katalis positif.

Data perdagangan mencatat, Selasa kemarin, (1/10/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,5% ke level 6.138,25. Laju IHSG berkebalikan dengan bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,59%, indeks Straits Times menguat 0,75%, dan indeks Kospi terapresiasi 0,45%.

PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen pasar dari dalam negeri hari ini bersumber dari proyeksi lembaga rating global, Moody's yang menyebut korporasi di Indonesia paling rentan terpapar risiko gagal bayar seiring dengan penurunan tingkat pendapatan perusahaan yang berimbas pada pelemahan kemampuan membayar cicilan utang-utangnya.


Moody's meneliti risiko kredit dari 13 negara di kawasan Asia Pasifik, di mana Indonesia dan India menjadi negara dengan risiko gagal bayar atas utang perusahaan paling tinggi.

Beralih dari sana, seruan pemakzulan Presiden AS Donald Trump di Amerika Serikat terus menguat. Jejak pendapat Reuters selama sepekan terakhir menunjukkan bahwa warga yang percaya Trump perlu dimakzulkan meningkat hingga 8%.

"Sentimen yang didominasi faktor negatif bagi pasar baik dari dalam dan luar negeri, ditambah dengan pasar saham AS pada Selasa ditutup melemah, menjadi katalis bagi IHSG berpeluang untuk melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini," tulis Valbury Sekuritas, Rabu (2/10/2019).


Valbury memproyeksikan, hari ini IHSG akan melaju pada kisaran support (batas bawah) 6.123/6.108/6.081 dan resistance (batas atas) 6.165/6.192/6.207.

Sementara itu, Phillip Sekuritas memaparkan,IHSG berpeluang untuk melemah hari ini, Rabu, 2 Oktober 2019.

Sentimen perdagangan hari ini bersumber dari data manufaktur AS yang mengecewakan akan menjadi pemberat hari ini setelah ISM Manufacturing AS bulan September turun ke 47.8, terendah sejak Juni 2009.

Phillip Sekuritas melanjutkan, investor akan menunggu rilis ADP Private Payrolls nanti malam dan Non Farm Payroll AS pada Jumat nanti untuk melihat jika pasar tenaga kerja masih solid.

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2oldah3
via IFTTT

No comments:

Post a Comment