Pages

Sunday, October 13, 2019

Global Lagi Suram, Apa Benar RI Susah Datangkan Investor?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ditengah ekonomi yang melambat. Bahkan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hanya mampu dicapai pada 5% saja. Benarkah Indonesia sulit mendatangkan investor?

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengakui bahwa di tengah ketidakpastiaan global saat ini, Indonesia kesulitan dalam meyakinkan investor untuk berinvestasi di dalam negeri.


Lebih lanjut, Iskandar menjelaskan, sebenarnya permasalahan mengenai perekonomian dalam negeri saat ini, Indonesia masih ketergantungan dalam menggunakan dana jangka pendek.

"Di Kemenko Perekonomian, menyelesaikan dana asing dalam jangka panjang salah satunya adalah dengan meningkatkan saving [tabungan]. Maka dari itu, iknlusi keuangan perlu didorong, harapannya agar saving meningkat," ujar Iskandar dalam Squawk Box, CNBC Indonesia, belum lama ini.

Mendatangkan investor untuk berinvestasi di dalam negeri, menurut Iskandar sangat perlu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, sayangya pemerintah masih sulit mendatangkan investor.

Pasalnya, diakui Iskandar, para investor masih ragu-ragu terhadap kepastian dan kemanan di dalam negeri.

"Investor khususnya yang berinvestasi di Indonesia masih dihadapkan pada persoalan kepastian berinvestasi. Jadi, kita harus meyakinkan investor, selain yield yang menarik, berinvestasi di Indonesia itu aman. Itu kuncinya, aman berinvestasi dan meyakinkan investor," tuturnya.

Untuk diketahui, hingga semester I-2019, total investasi di Indonesia sudah tercapai 49,9% dari total target investasi pada 2019. Di mana total target investasi 2019 mencapai Rp 792 triliun.

Sementara itu, investasi dari Januari 2019 sampai dengan Juni 2019, totalnya mencapai Rp 395,6 truliun atau naik 9,4% secara year on year, dibandingkan dengan Januari 2018-Juni 2018 yang hanya Rp 361,6 triliun.

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Mb90l6
via IFTTT

No comments:

Post a Comment