Pages

Monday, October 21, 2019

Nadiem Sampai Prabowo Jadi Menteri, Rupiah Bisa Perkasa Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda apresiasi rupiah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF jelang penutupan pasar kemarin dibandingkan hari ini, Selasa (22/10/2019), mengutip data Refinitiv:

Periode

Kurs 21 Oktober (15:52 WIB)

Kurs 22 Oktober (07:00 WIB)

1 Pekan

Rp 14.070,1

Rp 14.044,8

1 Bulan

Rp 14.115,1

Rp 14.096

2 Bulan

Rp 14.163,6

Rp 14.157

3 Bulan

Rp 14.221,1

Rp 14.217

6 Bulan

Rp 14.390,7

Rp 14.366,6

9 Bulan

Rp 14.570,1

Rp 14.531,7

1 Tahun

Rp 14.750,1

Rp 14.727,2

2 Tahun

Rp 15.455

Rp 15.450


Berikut kurs Domestic NDF (DNDF), yang kali terakhir diperbarui pada 21 Oktober pukul 15:23 WIB:
 

Periode

Kurs

1 Bulan

Rp 14.101

3 Bulan

Rp 14.215


Kemarin, rupiah berhasil menutup perdagangan pasar spot dengan apresiasi 0,47% terhadap dolar AS. Rupiah berhasil menguat selama tiga hari beruntun sekaligus menjadi mata uang terbaik di Asia. Hari ini, ada peluang rupiah menguat kembali.


Salah satu faktor yang menopang penguatan rupiah adalah perkenalan calon-calon menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode II. Sejumlah nama beken dipanggil ke kantor presiden, seperti Nadiem Makarim, Erick Thohir, sampai sang mantal rival di Pilpres 2014 dan 2019 Prabowo Subianto. Semuanya sudah bersedia untuk membantu Jokowi selama lima tahun ke depan.

Pelaku pasar sepertinya mengapresiasi pilihan personel kabinet mendatang. Bergabungnya Prabowo di kabinet membuat pemerintahan Jokowi lebih stabil dan minim tekanan. Satu unsur ketidakpastian, yaitu gaduh politik, tampaknya bisa dihilangkan sehingga membuat investor berani masuk ke pasar keuangan Indonesia dan memperkuat nilai tukar rupiah.


NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu lalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MXfCCW
via IFTTT

No comments:

Post a Comment