Pages

Sunday, October 6, 2019

Sentimen Suku Bunga The Fed Berpotensi Kerek IHSG Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup naik 22 poin atau 0,37% ke level 6.061, Jumat (4/10/2019). Namun secara mingguan, IHSG anjlok dalam hingga 2,19% karena empat hari sebelumnya selalu berakhir dengan pelemahan.

Untuk perdagangan hari Senin (7/10/2019) ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali menguat. Rentang perdagangannya diperkirakan akan menguji level 6.050 hingga 6.125.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pada akhir pekan kemarin rata-rata ditutup di zona positif. Indeks Dow Jones ditutup naik 1,42%, S&P 500 terangkat 1,42%, dan Nasdaq Composite positif 1,40%.

Pelaku pasar Wall Street menyikapi data yang dikeluarkan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang mengeluarkan data penciptaan lapangan kerja non pertanian (non farm payrolls) yang berada pada angka 136.000 pada bulan September, padahal pelaku pasar memperkirakan akan ada penambahan sebesar 145.000 pekerjaan yang tercipta.

Hal ini membuat harapan akan penurunan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober ini kian nyata. Piranti FedWatch milik CME Group memperkirakan persentase akan pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 basis-poin mencapai 79%.

Sebelumnya data manufaktur dan jasa AS juga kurang menggembirakan, angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS versi Institute for Supply Management (ISM) pada September berada pada angka 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.

Kemudian ISM melaporkan bahwa PMI jasa AS pada September berada di 52,6. Masih di atas 50, tetapi angka itu adalah yang terendah sejak Agustus 2016. Angka PMI di bawah 50 menunjukkan bahwa bisnis sedang tidak berekspansi.

Kini pelaku pasar di seluruh dunia sedang mencermati babak baru hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China, yang  dijadwalkan akan bertemu di Washington pada Kamis dan Jumat (10-11 Oktober 2019) waktu setempat.

Dari dalam negeri, investor asing pada penghujung pekan menjadi penyelemat bursa dalam negeri dengan mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 420,5 miliar.

Secara teknikal, potensi IHSG penguatan IHSG cukup terbuka pada hari ini, mengingat indeks mulai terlihat keluar dari wilayah jenuh jualnya (oversold) secara perlahan menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).

Selain itu IHSG kemarin ditutup dengan pola lilin putih meski pendek (short white candle), yang menandakan potensi penguatan yang masih terjaga.

Grafik: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Op7ZYg
via IFTTT

No comments:

Post a Comment