Bursa saham China melemah kala sudah membukukan apresiasi selama dua hari beruntun. Pada hari Jumat (25/10/2019), indeks Shanghai menguat sebesar 0,48%, diikuti oleh apresiasi sebesar 0,85% pada hari Senin (28/10/2019).
Rilis data ekonomi yang mengecewakan menjadi faktor yang membawa indeks Shanghai ke zona merah pada hari ini, di samping juga aksi ambil untung. Pada hari Minggu (27/10/2019), laba perusahaan-perusahaan industri di China diumumkan jatuh sebesar 2,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) untuk periode Januari-September 2019, lebih dalam ketimbang penurunan pada periode Januari-Agustus 2019 yang sebesar 1,7% YoY.
Di sisi lain, sentimen positif bagi bursa saham China dan Hong Kong masih hadir dari perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang menggembirakan. Pada hari Jumat waktu setempat, Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan bahwa AS dan China telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara, seperti dilansir dari CNBC International.
Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan perkembangan tersebut pasca Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin melakukan pembicaraan via sambungan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.
"Mereka membuat kemajuan dalam beberapa isu dan kedua pihak telah dekat untuk memfinalisasi beberapa bagian dari kesepakatan," demikian dilaporkan oleh Kantor Perwakilan Dagang AS.
"Perbincangan akan berlanjut di level deputi, dan para negosiator tingkat tinggi akan kembali berbincang melalui sambungan telepon dalam waktu dekat."
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.
"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.
"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.
Untuk diketahui, kesepakatan dagang AS-China bisa menjadi kunci bagi kedua negara untuk menghindari yang namanya hard landing alias perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2WjsGXC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment