Pages

Saturday, October 5, 2019

Terungkap! Boeing Ogah Berbenah karena Alasan Biaya Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pengacara yang mewakili keluarga dari penumpang yang tewas dalam kecelakaan Boeing 737 MAX di Ethiopia, pada 10 Maret lalu mengatakan ia akan mencari bukti valid dari seorang insinyur Boeing yang mengklaim bahwa Boeing menolak adanya peningkatan keselamatan yang diusulkan ke 737 MAX karena alasan terlalu mahal.

Insinyur yang dimaksud memberikan rekomendasi peningkatan keselamatan itu yakni Curtis Ewbank. Rekomendasi yang diberikan Ewbank sebetulnya diharapkan dapat mengurangi risiko dari potensi kecelakaan lanjutan dari sebelumnya dua kecelakaan fatal yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia. Dua kecelakaan tragis itu jika dijumlahkan menewaskan 346 orang.


Curtis Ewbank mengajukan pengaduan melalui saluran internal Boeing setelah kecelakaan yang terjadi pada Ethiopian Airlines pada penerbangan nomor 302, 10 Maret 2019. Salah satu sumber memberitahu itu kepada Reuters, tetapi Reuters belum melihat salinan pengaduan tersebut.

Manajer Boeing disebutkan menolak untuk melakukan peningkatan keselamatan yang diusulkan dari tim insinyur Curtis Ewbank, atas dasar kekhawatiran biaya. "Dampak biaya pelatihan dan potensial (pilot)," tulis Seattle Times, sebagaimana dilansir dari Reuters, dan dikutip CNBC Indonesia, Minggu (6/10/2019).


Robert Clifford, penasihat utama yang mewakili keluarga korban dari kecelakaan Ethiopian Airlines, mengatakan dalam email bahwa pengaduan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kebiasaan Boeing. Ini memicu dugaan bahwa perusahaan terlalu menekankan soal biaya dan jadwal, tapi mengorbankan keselamatan.

Boeing menolak mengomentari substansi atau keberadaan pengaduan pelapor alias whistleblower. Seorang juru bicara Boeing mengatakan, perusahaan sebetulnya sudah membuka saluran pengaduan khusus bagi yang ingin menyampaikan rekomendasi, tapi prosesnya ketat untuk memastikan bahwa pengaduan tersebut bisa menerima pertimbangan menyeluruh dari Boeing dan untuk melindungi kerahasiaan karyawan yang memberikan rekomendasi.

Sayangnya Ewbank juga menolak berkomentar kepada Reuters.

Boeing telah menghadapi sekitar 100 tuntutan hukum atas kecelakaan Ethiopia pada 10 Maret, yang menewaskan 157 orang dalam perjalanan dari Addis Ababa ke Nairobi.

Tuntutan hukum itu mengklaim bahwa ada cacat desain yang memungkinkan data sensor pesawat yang salah dalam mematikan sistem otomatis dan membuat pilot bingung.

Pabrikan pesawat asal AS itu menegaskan bahwa mereka prihatin dengan korban dalam kecelakaan, tapi tetap menyangkal adanya kesalahan dalam cara mengembangkan 737 MAX atau perangkat lunak pesawat.

Pertanyaan seputar bagaimana Boeing merancang dan mengembangkan MAX adalah fokus dalam penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS dan Komite Kongres.

Dalam pengaduannya, Curtis Ewbank menggambarkan manajemen Boeing "lebih mementingkan biaya dan jadwal daripada keamanan dan kualitas," tulis Seattle Times.

Foto: Suasana evakuasi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines Flight ET 302 (AP/Mulugeta Ayene)


Empat mantan karyawan Boeing yang bekerja pada 737 MAX mengatakan, bahwa mereka berulang kali diinstruksikan oleh manajemen untuk tidak menambah atau mengubah sistem pada 737 MAX supaya tidak memicu perlunya pelatihan pilot tambahan dalam simulator penerbangan, atau proses sertifikasi yang lebih panjang.

Seorang pejabat senior Boeing dengan pengetahuan terperinci tentang pengembangan MAX mengatakan, bahwa keputusan para mekanik Boieng "selalu seimbang antara kompleksitas dan ketersediaan fungsi. Semakin kompleks Anda membuat sesuatu, semakin besar kemungkinan tidak tersedia saat Anda membutuhkannya."


Peter DeFazio, Ketua US House Transportation and Infrastructure Committee, sudah meminta Boeing untuk mengakomodasi wawancara dengan Ewbank.

Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg dijadwalkan akan memberikan kesaksian pada sidang komite DPR AS pada 30 Oktober mendatang.


Belum kapok, Boeing uji ulang 737 MAX

[Gambas:Video CNBC]

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/35ciwMw
via IFTTT

No comments:

Post a Comment