Pages

Wednesday, November 13, 2019

Awas, Neraca Perdagangan Oktober Diramal Tekor US$ 300 Juta!

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali mencatat defisit pada Oktober 2019. Bahkan bisa saja bakal lebih dalam ketimbang September.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional periode Oktober pada 15 November. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor mengalami kontraksi alias turun 9,03% year-on-year (YoY).

Sementara impor juga diramal terkontraksi 16,02% YoY. Kemudian neraca perdagangan mengalami defisit US$ 300 juta.
 

Institusi

Pertumbuhan Ekspor (%YoY)

Pertumbuhan Impor (%YoY)

Neraca Perdagangan (US$ Juta)

ING

-2.1

-9.2

-496

Citi

-10.5

-18.1

-250

Moody's Analytics

-

-

-300

Maybank Indonesia

-9.42

-17.15

-242

CIMB Niaga

-8.8

-15.7

-400

Danareksa Research Institute

-5.2

-12.9

-321

Standard Chartered

-11.7

-21.4

152

Bank Danamon

-9.26

-16.34

-358

BNI Sekuritas

-7.28

-15.1

-249

ANZ

-6

-9

-1130

BCA

-10.8

-18.9

-156

MEDIAN

-9.03

-16.02

-300

 
Pada bulan sebelumnya, BPS melaporkan ekspor turun 5,74% YoY sedangkan impor turun 2,41%. Ini membuat neraca perdagangan tekor US$ 1,95 miliar.


Baca: Duh, Neraca Dagang September 2019 Defisit Lagi US$ 160 Juta!

Kinerja ekspor yang memble pada Oktober kemungkinan dipengaruhi oleh harga komoditas, utamanya batu bara. Bahan bakar mineral (yang didominasi batu bara) menyumbang 14,66% dari total ekspor non-migas, menduduki peringkat teratas.

Sepanjang Oktober, harga batu bara turun lumayan dalam yaitu 6,48% point-to-point. Dengan porsinya yang signifikan, penurunan harga komoditas ini tentu akan mempengaruhi performa ekspor Indonesia secara keseluruhan.

 

 

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2NIvo6i
via IFTTT

No comments:

Post a Comment