Pages

Wednesday, November 13, 2019

Hubungan AS-China 'Ngambang', IHSG Berpotensi Memerah Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu kemarin kembali ditutup melemah dengan koreksi 38 poin atau melemah 0,62% ke level 6.142. Minimnya sentimen positif dari hubungan AS-China yang maju mundur membuat pelaku pasar cenderung menghindari pasar saham.

Untuk perdagangan bursa saham hari ini Kamis (14/11/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak secara fluktuatif dengan kecenderungan melemah secara terbatas.

Rentang pergerakannya diperkirakan berada pada level 6.120 hingga 6.220.


Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir cenderung menguat pagi tadi. Indeks Dow Jones naik 92 poin atau 0,33%, S&P 500 juga naik 2,2 poin atau 0,07%, tetapi Nasdaq terkoreksi tipis 4 poin atau 0,05%.


Wall Street melanjutkan kenaikannya berkat saham Disney yang melonjak 7,32% dikarenakan Disney +, layanan streaming video-nya tersebut diunduh 10 juta subscriber setelah diluncurkan. Penguatan saham Disney tersebut sebenarnya terjadi di tengah sentimen negatif dari eskalasi perang dagang AS-China yang meningkat.

Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di acara Economic Club of New York menyebut China "curang" dalam kesepakatan dagang di era presiden-presiden AS sebelumnya.

"Sejak China masuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, tidak ada negara yang memanipulasi atau memanfaatkan Amerika Serikat sebaik China. Saya tidak akan mengatakan "curang", tapi tidak ada yang lebih curang dari China, saya akan mengatakan itu" kata Trump dalam acara Economic Club of New York, sebagaimana dilansir CNBC International.  

Dari dalam negeri, pelaku pasar pada akhir pekan akan kembali dihadapkan pada data neraca perdagangan Indonesia yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat besok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca dagang akan mengalami defisit sebesar US$ 300 juta.

Secara teknikal IHSG masih dalam tren penurunan jangka pendeknya, menyusul posisinya yang masih bergerak di bawah rata-ratanya selama 5 hari terakhir (Moving Average/MA5), yang dicitrakan garis exponential berwarna ungu yang melintang pada grafik.

Tekanan yang dialami IHSG pada hari ini berpotensi cenderung terbatas, dikarenakan IHSG bergerak lebih dekat pada level penahan koreksinya (support level) yang berada di level 6.120.

Hubungan AS-China Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2CHOenH
via IFTTT

No comments:

Post a Comment