"Kita akan menaikkan tarif pada negara manapun yang sudah memperlakukan kita dengan buruk," tegasnya saat berpidato di the Economic Club of New York pada Selasa (12/11/2019).
"Ada banyak negara yang sudah salah memperlakukan kita,".
Ia pun membantah kalau perang dagang yang dilancarkannya, terutama dengan China membuat ketidakpastian global. Ia menilai apa yang ia lakukan adalah tindakan yang benar.
Menurutnya hal yang salah adalah jika dirinya sebagai pemimpin AS tidak melakukan hal apapun untuk kepentingan ekonomi terutama petani AS.
Trump, merujuk pemimpin AS sebelumnya sebagai biang keladi yang membiarkan negara lain semena-mena terhadap AS.
"Biaya dari tidak melakukan apapun adalah hal yang membunuh kita," katanya lagi. Trump mengatakan AS sempat mengalami defisit perdagangan hingga US$ 800 miliar
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Trump sepertinya terus menekan China. Alih-alih menentramkan ketegangan mengingat fase satu perundingan dagang tengah dilakukan, Trump sepertinya terus mendiskreditkan negara ini.
Ia menuding China sudah memanfaatkan AS. Bahkan sejak aktif menjadi organisasi perdagangan PBB, World Trade organization (WTO) di 2001 lalu.
"Sejak masuknya China ke WTO ... tidak ada yang memanipulasi lebih baik atau memanfaatkan AS lebih banyak," katanya.
"Aku tidak akan mengatakan kata "curang". tapi tidak ada yang lebih curang dari China."
Foto: Infografis/Tak Hanya Antara AS & China, Perang Dagang AS Juga Terjadi ke Negara Lainnya/Arie Pratama
|
Trump pun menyalahkan para pimpinan AS sebelumnya karena tak sukses bernegosiasi dengan China.
Dikatakan Trump, lemahnya pemimpin AS terdahulu, membuat China bisa memanipulasi perjanjian yang ujung-ujungnya merugikan pekerja manufaktur AS.
Perang dagang antara AS dan China sudah terjadi hampir dua tahun. AS pertama kali menerapkan kenaikan tarif impor pada barang China sejak Maret 2018 lalu.
Oktober lalu, kedua negara melakukan pertemuan dagang. Dari pertemuan itu, AS dan China setuju akan adanya perjanjian perdamaian fase pertama, yang akan diteken setelah pertemuan ini.
Tapi poin pentingnya adalah, AS ingin China lebih membuka pintu masuk pada barang atau jasa dari AS dan menghapus upaya pencurian intelektual, yang selama ini dituduhkan Washington pada Beijing.
China pun menekan AS dengan meminta penghapusan seluruh tarif yang diberlakukan ke negara itu. AS setidaknya masih memiliki hutang menghapus satu tarif lagi ke China, yang akan diberlakukan negara adi daya itu Desember nanti.
"Kita sudah dekan dengan deal ke China," tegas Trump lagi. "Kalau tidak tercipta deal dengan China, kita akan naikkan tarif dengan sangat substansial."
Selain China, Trump juga melontarkan pernyataan keras pada Uni Eropa terkait ketegangan antara keduanya akibat persoalan subsidi benua biru itu pada Airbus.
"Saya akan jujur, Uni Eropa ... hambatan yang mereka hadapi sangat mengerikan. Dalam hal ini lebih buruk daripada China," katanya.
(sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O042aw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment