Pages

Friday, November 8, 2019

RI Raih Penghargaan Public Debt Management dari GlobalMarkets

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah RI melalui Direktorat Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan meraih penghargaan sebagai Public Debt Management Office of the Year dari GlobalMarkets, koran laporan pertemuan tahunan IMF, World Bank, European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), Asian Development Bank (ADB), dan Inter-American Development Bank (IADB).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan dalam hal Debt Management Office (DMO), pemerintah memiliki dua sasaran utama yaitu menurunkan biaya utang serta menjaga risiko pada tingkat yang aman.

DMO Indonesia, selama tahun lalu, dicapai dengan dengan luar biasa dalam mengelola kedua sasaran utama tersebut serta meningkatkan pengelolaan utang pemerintah RI satu tingkat ke atas


Dia menjelaskan, dari awal, strategi pengelolaan utang DJPPR telah jelas yaitu melakukan strategi front loading (penerbitan utang di awal tahun) untuk penjualan obligasi non rupiah di semester pertama 2019, serta menyelenggarakan lelang pada pasar domestik secara reguler untuk utang bermata uang rupiah, bergantian antara sukuk dan Surat Utang Negara (SUN) setiap minggunya.

Luky menyatakan bahwa pada tahun 2018 adalah periode yang berat karena the Fed, bank sentral AS, menaikkan suku bunganya sebanyak empat kali tahun lalu, sementara Bank Indonesia menaikkan suku bunganya sebesar 175 basis poin (bps).

RI Raih Penghargaan Public Debt Management dari GlobalMarketsFoto: Public Debt Management Office of the Year dari GlobalMarkets


"Tahun lalu adalah tahun dengan tingkat suku bunga tinggi.  Namun tahun 2019 menjadi lebih baik," kata Luky dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (9/11/2019).

Pada tataran dunia, kombinasi kebijakan bernada dovish (kalem) dari the Fed serta quantitative easing (kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral guna meningkatkan jumlah uang beredar) dari bank sentral Eropa menyebabkan arus modal masuk ke negara berkembang (emerging markets) termasuk Indonesia.

Di sisi lain, ekonomi Indonesia terlihat cukup kuat sehingga menyebabkan kenaikan peringkat utang (rating) dari S&P (Standard and Poor's).


Meski adanya peningkatan rating, DJPPR waspada terhadap volatilitas atau ketidakstabilan yang terjadi di pasar global sehingga menyebabkan DJPPR selalu berhati-hati terhadap penerbitan surat utang.

"Untuk menghadapi ketidakpastian dan ketidakstabilan pasar, kami menggunakan strategi oportunistik.  Kami selalu mengamati apa yang terjadi di pasar dan mencari kesempatan. Dan jika pasar kondusif, kami selalu meningkatkan penerbitan surat utang kami," jelasnya

Pendekatan fleksibel tersebut telah dilaksanakan di tahun 2019. Indonesia, dengan rating Baa2/BBB/BBB, telah melaksanakan penawaran triple tranche atau tiga seri sejumlah US$ 3 miliar pada Desember 2018 untuk memenuhi target pembiayaan tahun 2019 dengan tenor 5 tahun, 10 tahun dan 30 tahun.

Kemudian dilanjutkan dengan penawaran sukuk sebesar US$ 2 miliar pada Februari yang terdiri atas Green Sukuk, penawaran sebesar US$ 2 miliar bermata uang dolar dan euro pada Juni.  Transaksi pada Juni amat mengagumkan karena pemerintah memotong harga di kedua obligasi tersebut.

GlobalMarkets, dulunya bernama Emerging Markets, yang merupakan koran laporan pertemuan tahunan IMF, World Bank, European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), Asian Development Bank (ADB), dan Inter-American Development Bank (IADB).

Tim Editor GlobalMarkets telah bekerjasama selama 30 tahun dengan organisasi bank pembangunan agar mendapat akses yang terbaik pada pertemuan tahunan dimaksud.

RI Raih Penghargaan Public Debt Management dari GlobalMarketsFoto: Public Debt Management Office of the Year dari GlobalMarkets/Dok.Kemenkeu

Bank pembangunan internasional dan regional merupakan bagian tidak terpisahkan dari keberlangsungan pasar keuangan serta ekonomi bebas semenjak terjadinya krisis keuangan yang hebat. Bank pembangunan meminjamkan modal secara langsung kepada pemerintah yang dilanda masalah akibat kredit macet yang terjadi karena krisis finansial.

Kehadiran bank pembangunan juga dinilai telah mendorong perbaikan ekonomi beberapa tahun ini dengan memanfaatkan arus modal gratis.   Untuk itu, pertemuan tahunan bank pembangunan merupakan kesempatan penting serta tempat bertemunya anggota bank pembangunan untuk bertemu dan mendiskusikan kesempatan investasi serta kolaborasi di masa mendatang.

Setiap tahun, dalam pernyataan GlobalMarkets, disebutkan ratusan gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonomi, infrastruktur dan pembangunan serta perwakilan pemimpinan sektor swasta diwawancara oleh GlobalMarkets.

Lebih dari 25.000 pengambil keputusan dari sektor swasta dan pemerintah menghadiri pertemuan ini setiap tahunnya. GlobalMarkets berada di tempat untuk menyiarkan secara langsung setiap perwakilan yang hadir.

GlobalMarket memberikan penghargaan kepada pembuat kebijakan terbaik dunia pada acara penghargaan tahunan di bulan Oktober 2019. Penghargaan untuk Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Sentral Tahun Ini diberikan bagi setiap wilayah dunia pada acara khusus selama pertemuan tahunan World Bank-IMF di Washington DC.

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2pUmJ7G
via IFTTT

No comments:

Post a Comment