Selain juga, data manufaktur China yang membaik meredakan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) melompat 300,86 poin (1,11%) menjadi 27.347,09. Indeks Nasdaq naik 94,04 poin (1,13%) ke 8.386,4 sementara indeks S&P 500 bertambah 29,36 poin (0,97%) ke 3.066,92.
"Kejutan yang menyenangkan, dan juga ada revisi ke atas untuk September dan Agustus. Bagi kami itu adalah indikasi ketahanan ekonomi di akhir siklus ini dan untuk hari ini itulah yang membuat para investor merasa nyaman dan menempatkan dana mereka di sini," kata Ahli strategi investasi regional di Wealth Management Bank AS seperti dikutip dari Reuters.
Ketegangan dagang antara AS dan China yang masih berlanjut berhasil menguatkan perdagangan di bursa saham karena kedua negara dikabarakan telah kembali berdiskusi untuk menemukan kesepakatan yang baik.
Sebelumnya, bahkan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan fakta perdagangan "fase satu" dengan China tampaknya dalam kondisi baik.
Sebagai informasi, AS mencatatkan tambahan lapangan kerja untuk 128.000 orang pada Oktober, meski 42.000 pekerja menganggur akibat mogok pabrik General Motors (GM). Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan tambahan hanya 75.000 lapangan kerja.
Data pertumbuhan lapangan kerja September dan Agustus juga direvisi naik menjadi 180.000 dari sebelumnya 136.000. Pertumbuhan tersebut direvisi menjadi 219.000 dari sebelumnya 168.000.
Institute for Supply Management bakal merilis data aktivitas manufaktur AS untuk Oktober. Sebelumnya pada September, angka indeks manufaktur anjlok ke level terendah dalam 1 dekade terakhir menyusul kekhawatiran pembicaraan dagang AS dan China.
"Peluang secara keseluruhan akan tercapainya perjanjian dagang dan risiko kegagalan menurut pandangan kami cenderung melemah," tutur pendiri dan Kepala Riset Fundstrat Global Advisors Tom Lee.
Namun mendekat akhir tahun, lanjutnya, posisi tawar China bakal menguat karena jika pasar anjlok terkait dengan kegagalan kesepakatan perang dagang, posisi Trump bakal terancam secara politis dalam pemilu 2020.
Exxon Mobil menjadi saham dengan kinerja terbaik menyusul kuatnya kinerja kuartal III-2019. Saham U.S. Steel naik sekitar 5% setelah perseroan melaporkan rugi bersih yang membaik melampaui ekspektasi.
(dru)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/36qxfUu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment