Pages

Thursday, December 5, 2019

OPEC+ Setuju Pangkas Produksi Kok Harga Minyak Terkoreksi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak mentah bergerak turun pada perdagangan pagi. Dalam sepekan harga minyak telah naik tinggi sehingga rawan terkena koreksi.

Jumat (6/12/2019), harga minyak mentah kontrak berjangka Brent turun 0,22% ke level US$ 63,25/barel. Harga minyak mentah acuan Amerika, West Texas Intermediate (WTI) turun 0,17% ke US$ 58,33/barel.

Dalam sepekan terakhir minyak mentah jenis Brent mengalami kenaikan sebesar 3,82%, sementara pada periode yang sama harga minyak mentah WTI naik 4,2% secara point-to-point.

Kemarin, organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) menggelar pertemuan di Vienna dan memutuskan untuk memangkas lebih dalam produksi minyak efektif mulai awal tahun depan.

OPEC dan Rusia (OPEC+) sepakat untuk menambah pemangkasan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari (bpd).

"Kami melihat adanya risiko kelebihan pasokan pada triwulan pertama tahun depan karena penurunan permintaan musiman untuk produk olahan maupun minyak mentah" kata Alexander Novak selaku Menteri Energi Rusia.

Sebelumnya, OPEC+ membuat komitmen untuk memangkas produksi minyak 1,2 juta bpd. Pada pertemuan Juni lalu, OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang periode pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2020.

Keputusan tersebut akan diformalisasi pada pertemuan hari ini waktu setempat. Artinya OPEC dan aliansinya akan mulai memangkas produksi minyak sebanyak 1,7 juta bpd atau 1,7% dari total produksi global.

Sentimen ini seharusnya memberi tenaga untuk harga minyak merangkak naik. Namun pada awal perdagangan ini, harga minyak sedikit terkoreksi selain karena sudah naik dalam sepekan juga menunggu formalisasi keputusan tersebut hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2rayhV8
via IFTTT

1 comment:

  1. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    WA : +85587781483

    ReplyDelete