Data pasar menunjukkan dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 15 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 8 saham melemah, dan 7 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
STI mampu mencatatkan penguatan di tengah-tengah kondisi ketidakpastian friksi dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang telah berlangsung setidaknya lebih dari 17 bulan.
Belum lagi kabar terbaru dari tabloid Global Times (yang berafiliasi dengan pemerintah China) pada Minggu (1/12/2019), mengungkapkan prioritas utama Beijing dalam kesepakatan dagang degan AS adalah penghapusan keseluruhan tarif yang berlaku pada produk impor asal China.
"Sumber dengan pengetahuan langsung tentang dialog dagang mengatakan ke Global Times pada Sabtu (30/11/2019) bahwa US harus menghapus tarif yang berlaku, bukan tarif yang direncanakan, sebagai bagian dari kesepakatan," tulis laporan tersebut dilansir CNBC International.
Akan tetapi, laporan yang sama menyebutkan bahwa pihak Washington telah menolak permintaan tersebut karena tarif merupakan satu-satunya senjata AS dalam perang dagang dan merelakan amunisi tersebut sama artinya dengan "menyerah."
Seperti diketahui, pada Selasa minggu lalu (26/11/2019), Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa diskusi dagang terkait kesepakatan fase pertama sudah mencapai putaran terakhir.
Namun sehari setelahnya, Trump mengesahkan undang-undang penegakan hak asasi manusia dan demokrasi di Hong Kong, di mana keputusan tersebut membuat China naik pitan dan asa damai dagang perlahan mulai pudar.
Hingga detik ini belum ada kabar terbaru terkait kapan perjanjian dagang fase pertama dapat ditekan oleh pemimpin kedua negara. Padahal tanggal 15 Desember, yang merupakan jadwal pengenaan tarif atas produk China US$ 156 miliar, semakin dekat.
Di lain pihak, pelaku pasar sedang menanti angka PMI manufaktur China dengan harapan, Negeri Tiongkok membawa kejutan. Pasalnya, jika angka tersebut di atas ekspektasi ada potensi bahwa ekonomi China perlahan mulai dapat bangkit dan mencari jalan di tengah friksi dagang dengan AS.
Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/33xJaNO
via IFTTT
No comments:
Post a Comment