Pages

Tuesday, July 16, 2019

BEI: Merrill Lynch Sekuritas Sudah Mulai Exit Audit

Sumber tersebut menyebutkan, salah satu alasan broker dengan kode ML tersebut menutup bisnis brokernya adalah keuntungan yang semakin tipis dari bisnis tersebut. "Tapi tidak tutup sepenuhnya loh ya. Mereka masih menjalankan bisnis investment banking," tutur sumber tersebut.

CNBC Indonesia belum berhasil mengontak manajemen broker ini kepada dua direksinya, Prijadi dan Yaduhu Immanuel untuk bertanya soal nihilnya transaksi ini. Ketika coba dikontak kantor perusahaan, staf di perusahaan sekuritas ini sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut.

Merrill Lynch Sekuritas Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli 2019 di BEI. Data perdagangan BEI mencatat, sekuritas ini terakhir kali bertransaksi saham pada Rabu, 10 Juli lalu.

Pada awal Juli, sekuritas ini sebetulnya masih mencatatkan transaksi cukup ramai. Namun, mulai Senin 8 Juli, perusahaan hanya melakukan satu kali transaksi yakni 1 lot saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau 100 saham BMRI.

Hari berikutnya, Selasa 9 Juli, transaksi juga sekali dilakukan atas saham BMRI sebanyak 1 lot saham. Esoknya, Rabu 10 Juli terjadi transaksi juga di saham BMRI sebanyak 4 lot, terdiri dari 3 lot jual dan 1 lot beli.

Saham perusahaan sekuritas berkode broker ML ini dimiliki mayoritas oleh Merrill Lynch International Inc sebesar 80%, sementara PT Persada Kian Pastilestari sebesar 20%. Persada, menurut pemberitaan AP News pada 9 Januari 1996 ketika mendapat lisensi atau izin dari otoritas pasar modal, dikendalikan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik dari mantan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/30vR8pm
via IFTTT

No comments:

Post a Comment