Pages

Friday, July 19, 2019

Bursa Wall Street Ditutup Amblas! SdanP dan Nasdaq Terparah

Jakarat, CNBC Indonesia - Kendati dibuka melesat, tiga indeks di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (19/7/201), atau Sabtu pagi waktu Indonesia, setelah investor mencerna laporan keuangan emiten dan komentar pejabat tinggi bank sentral AS.

Data perdagangan mencatat Indeks S&P 500 ditutup minus 0,6% di level 2.976,61, Indeks Nasdaq Composite juga turun 0,7% menjadi 8.146,49, dan Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 68,77 poin, atau 0,3%, ditutup di level 27.154,20 setelah naik lebih dari 100 poin di awal sesi.

Indeks sudah kehilangan sebagian besar keuntungannya setelah Iran mengatakan bahwa mereka menangkap sebuah kapal tanker minyak Inggris yang menjadi salah satu sentimen bagi pasar global, terutama harga minyak dunia.


Selama sepekan, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun lebih dari 1%, mencatat kerugian mingguan terbesar mereka sejak akhir Mei, sementara Dow Jones minus 0,6%. Koreksi indeks ini terjadi setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa pada awal pekan ini.

"Pekan ini menjadi periode penuh perjuangan," kata Dan Deming, Direktur Pelaksana di KKM Financial, dikutip CNBC International. Pasar rasanya kehabisan momentum setelah "Microsoft merilis pendapatan" dan Presiden The Fed New York John Williams berbicara pada hari Kamis.

Ketika itu John Williams melontarkan pernyataan yang bernada sabar alias dovish. Dia mengatakan bahwa The Fed perlu untuk "bertindak cepat" di tengah pelemahan ekonomi yang saat ini tengah terjadi.

"Lebih baik untuk mengambil langkah pencegahan ketimbang menunggu datangnya bencana," kata Williams.

Pernyataan dari Williams tersebut lantas melengkapi pernyataan-pernyataan dovish yang sebelumnya diutarakan oleh Jerome Powell selaku Gubernur The Fed. Pada pekan lalu, Powell memberikan testimoni terkait dengan laporan kebijakan moneter semi tahunan di hadapan para anggota kongres AS.

Saat ditutup tadi pagi, saham Microsoft mencapai rekor setelah perusahaan raksasa teknologi itu membukukan pendapatan dan pendapatan triwulanan yang melampaui ekspektasi analis. Pendapatan perusahaan didorong oleh peningkatan dari bisnis komputasi awan (cloud) sebesar 39% dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Namun sahamnya ditutup hanya naik 0,15%.

American Express, konstituen Dow Jones lainnya, juga melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. Namun, saham perusahaan turun lebih dari 2,5%.

Data FactSet mencatat, lebih dari 15% perusahaan anggota konstituen S&P 500 telah melaporkan laba sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan itu, 79% telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan.

"Sejauh ini, tidak ada kejutan," kata Jeff Zipper, Direktur Pelaksana Investasi di Bank Private Wealth Management AS.

Memasuki musim rilis kinerja keuangan, analis juga memperkirakan laba perusahaan anggota Indeks S&P 500 turun sekitar 3%, menurut data FactSet. Minggu depan juga akan menjadi periode sibuk bagi investor karena sekitar 25% dari perusahaan anggota S&P 500 dijadwalkan merilis kinerja keuangan kuartalan. (tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2XSYOoP
via IFTTT

No comments:

Post a Comment