Pages

Monday, July 22, 2019

Ekonomi Loyo, IHSG Masih Enggan Bergerak Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen perdagangan bursa saham domestik pada Selasa (27/7/2019) diwarnai sejumlah katalis negatif, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tidak mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan meningkatnya ketegangan di Selat Hormuz.

Senin kemarin, (22/7/2019) IHSG melemah 0,36% ke level 6.433,55. Padahal, sejak awal perdagangan, IHSG ditransaksikan menguat.

Arah IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama di Asia juga terkoreksi: indeks Nikkei turun 0,23%, indeks Shanghai turun 1,27% indeks Hang Seng melemah 1,37%, indeks Straits Times melemah 0,68%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,05%.


Riset PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari dalam negeri mengenai proyeksi pemerintah mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 yang diperkirakan hanya akan mencapai sebesar 5,2%, atau lebih rendah daripada asumsi dalam APBN yang sebesar 5,3%.
Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II akan lebih tinggi dibandingkan semester I, karena didukung oleh kinerja perdagangan internasional yang membaik.

Beralih dari sana, ketegangan di Timur Tengah kian memanas setelah Iran menyita tanker minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz. Langkah Iran tersebut sebagai balasan karena sebelumnya Inggris merebut kapal Iran pada bulan ini. Atas peristiwa ini, Perdana Menteri Theresa May akan memimpin pertemuan komite tanggap darurat Inggris untuk membahas krisis tersebut.

Sementara itu, lanjut Valbury, Presiden Federal Reserve New York John Williams menghidupkan kembali harapan pengurangan suku bunga yang besar pada pertemuan kebijakan the Fed berikutnya.

"Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melaju pada kisaran kisaran batas bawah 6.413/6.393/6.365 dan batas atas 6.461/6.489/6.509," tulisnya, Selasa (23/7/2019).

Pilarmas Sekuritas menilai, sentimen perdagangan hari ini datang dari berita Judy Shelton, salah satu calon untuk Federal Reserve yang menyerukan pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 basis poin pada akhir bulan ini. Kebijakan pelonggaran moneter ini juga searah dengan kebijakan bank sentral di negara lainnya.

Berdasarkan tingkat probabilitas penurunan suku bunga pada Juli, sebanyak 77,5% memilih menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan 22,5% memilih menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Secara teknikal, Pilarmas menyebut hari ini iHSG berpeluang kembali ditransaksikan menguat pada kisaran 6.392 - 6.488. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YcxEEF
via IFTTT

No comments:

Post a Comment