Pages

Sunday, July 21, 2019

Kritik Tajam Bos Besar Siemens: Trump Simbol Rasisme!

North Carolina, CNBC Indonesia - CEO Siemens Joe Kaeser melontarkan kritikan tajam terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurut Kaeser, Trump telah menjadi simbol rasisme dan eksklusi.

"Ini mengganggu saya karena tokoh politik paling penting di dunia menjadi simbol rasisme dan eksklusi," ujarnya via akun Twitter resmi seperti dilansir CNBC International, Senin (22/7/2019). "Saya tinggal selama bertahun-tahun di AS dan mengalami kebebasan, toleransi, dan keterbukaan yang belum pernah ada sebelumnya," lanjut Kaeser.

Kicauan Kaeser merupakan tanggapan dari unggahan Twitter politisi konservatif Jerman, Ruprecht Polenz. Polenz menggungah artikel terkait kampanye Trump yang baru-baru ini diadakan di North Carolina.

Pendukung Trump berteriak "kirimkan dia kembali", setelah ia terus 'menyerang' anggota kongres AS Ilhan Omar. Omar lahir di Somalia dan
menjadi warga negara AS sejak masih remaja.

Polenz mengatakan, Jerman harus mengambil kembali Trump, jika komentar itu serius. Kakek Trump, Friedrich, lahir di Jerman dan beremigrasi ke Negeri Paman Sam pada 1885. Trump kemudian berusaha menjauhkan diri dari para pendukungnya, mengatakan ia tidak setuju dan "tidak senang dengan itu."

Minggu lalu, Trump mengecam anggota wanita kongres AS yang dinilai progresif melalui Twitter. Ia mengatakan kepada mereka untuk "kembali" ke tempat asal mereka.

Meskipun tidak secara gamblang menyebut nama, kicauan Trump tersebut ditujukan untuk Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley, dan Rashida Tlaib. Ocasio-Cortez, Pressley dan Tlaib dilahirkan dan dibesarkan di AS, sementara Omar sudah menjadi warga negara AS sejak remaja.

Komentar Trump tersebut dikecam oleh para pemimpin negara-negara sekutu AS di Eropa, termasuk Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel. May menyebut komentar presiden "benar-benar tidak dapat diterima." Sementara Merkel mengatakan dia berdiri dalam barisan yang sama dengan anggota wanita kongres AS.

Sebagai gambaran, Siemens telah mempekerjakan lebih dari 50.000 orang di AS dan memiliki 60 lokasi manufaktur, digital, dan R&D di negara tersebut. Siemens adalah perusahaan yang memproduksi turbin gas dan generator, turbin angin dan sistem jaringan di antara bisnis lain di AS.

Siemens melaporkan, selama 15 tahun terakhir, mereka telah menginvestasikan US$ 40 miliar di AS. Anak perusahaan Siemens di AS menghasilkan pendapatan sebesar 4,3 miliar euro (US $ 4,8 miliar) pada kuartal kedua 2019.

Pada Mei, perusahaan mengumumkan akan memangkas 10.000 tenaga kerja di seluruh dunia dalam restrukturisasi besar yang mencakup spin-off dari bisnis minyak, gas, dan pembangkit listrik.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2O7VSQV
via IFTTT

No comments:

Post a Comment